Bagaimana Menentukan Zona Warna Covid? Simak Tiga Indikatornya

Rabu, 23 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Asep Surahman

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Asep Surahman

Belakangan ini masyarakat sudah familiar dengan istilah zona merah, oranye, kuning, dan hijau, berkaitan virus corona di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Garut. Namun, ternyata penentuan warna itu ada hitung-hitungannya.


DARA – Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Asep Surahman, mengatakan, ada tiga indikator dan 14 sub indikator dalam penentuan zonasi warna kewaspadaan Covid-19. Menurutnya, zonasi ini sangat penting untuk menetapkan level kewaspadaan suatu daerah.

“Zonasi ini sangat penting untuk menetapkan level kewaspadaan suatu daerah, di sini ada zonasi kuning, merah, orange, (dan) hijau. Kebetulan sampai saat ini Garut tidak ada yang zona hijau, semua kecamatan menyatakan zona kuning, orange, dan merah,” ujarnya di Kantor Dinkes Garut, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (23/6/2021).

Asep menuturkan, saat penentuan zonasi ini pihaknya bisa mengerjakannya dari pagi dan baru selesai pada malam hari. Ada 3 indikator dan 14 sub indikator.

Indikator tersebut diisi dengan data yang diperoleh dari kegiatan surveilans yang meliputi tracing, tracking, dan testing, hingga akhirnya muncul angka-angka zonasi atau zona risiko.

“Nah dari mana muncul warna ini? jadi ini tidak semudah untuk menggambarkan, udahlah kasih warna merah, kasih warna kuning tidak seperti itu, itu ada indikatornya. Data ini berasal dari kegiatan surveilans yaitu meliputi tracing, tracking, dan testing,” ujarnya.

Misalnya, lanjut Asep, orang yang positif dilaporkan, dalam hal ini di situ ada variabel berapa yang positif satu minggu ini, berapa yang suspek, berapa yang meninggal, berapa yang sembuh, berapa sampel yang diambil dalam seminggu, dan berapa angka laju insiden.

“Jadi ada 14 variabel sehingga ketika di kompositkan merupakan agregat dari 14 sub variabel tadi, sehingga muncullah angka-angka zonasi atau zona risiko,” katanya.

Asep menyebutkan, ketika angka zonasi atau zona risiko sudah ada, maka pihaknya bisa menetukan warna atau level kewaspadaan suatu daerah, dengan kategori zona merah saat angkanya kurang dari 1.9, zona orange saat skornya berada di angka 1.9 sampai 2.4, dan zona kuning saat skornya 2.4 ke atas.

“Sekali lagi bahwa ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat berada di posisi manakah bapak ibu sekarang?, sehingga memberikan suatu pemahaman ketika dia tahu posisinya di zona merah, maka ada pembatasan-pembatasan tertentu,” katanya.

Asep menambahkan, saat seseorang sadar jika ia berada di posisi zona merah, seharusnya ia lebih wanti-wanti dan waspada ketika melakukan aktivitas keluar rumah, misalkan ke pasar harus hati-hati, jangan terlalu lama, atau misalkan dibatasi saja jangan ke pasar.

“Kan bisa dengan cara lain, dengan cara pakai jasa pengiriman atau apalah seperti itu,” katanya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Dua Tower Rusunawa Akan Dibangun di Rancaekek dan Solokanjeruk, Penghuninya Jangan Salah Sasaran
Ajukan Perlindungan ke LPSK Jika Konflik Pilkada Mengancam Jiwa
Kajari Bandung Ungkap Dugaan Korupsi Dana PIP, Tiga Tersangka Ditahan
Pilkada Sehari Lagi, Waspada Cuaca Ekstrem TPS Keliling Bisa Dilakukan di Lokasi Banjir
Kakanwil Kemenkumham Jabar: Rehabilitasi Narkoba bagi WBP Kegiatan Luar Biasa
Nyoblos Pilkada Dua Hari Lagi, Pemprov Jabar Gelar Doa Lintas Agama
Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung
Garut Siap Jadi Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2024
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 12:46 WIB

Dua Tower Rusunawa Akan Dibangun di Rancaekek dan Solokanjeruk, Penghuninya Jangan Salah Sasaran

Selasa, 26 November 2024 - 12:32 WIB

Ajukan Perlindungan ke LPSK Jika Konflik Pilkada Mengancam Jiwa

Selasa, 26 November 2024 - 09:51 WIB

Kajari Bandung Ungkap Dugaan Korupsi Dana PIP, Tiga Tersangka Ditahan

Senin, 25 November 2024 - 19:56 WIB

Kakanwil Kemenkumham Jabar: Rehabilitasi Narkoba bagi WBP Kegiatan Luar Biasa

Senin, 25 November 2024 - 19:36 WIB

Nyoblos Pilkada Dua Hari Lagi, Pemprov Jabar Gelar Doa Lintas Agama

Berita Terbaru

NASIONAL

Demi Pilkada Aman Hindari Hoax dan Ujaran Kebencian

Selasa, 26 Nov 2024 - 14:03 WIB


Wakil Ketua LPSK, Mahyudin (Foto: Ist)

HEADLINE

Ajukan Perlindungan ke LPSK Jika Konflik Pilkada Mengancam Jiwa

Selasa, 26 Nov 2024 - 12:32 WIB

Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana meresmikan Gedung A Sekretariat Daerah (Setda) hasil renovasi bangunan dan interior Gedung Setda, di Komplek Perkantoran Pemkab Bandung, Soreang, Senin (25/11/2024).(Foto: humas)

BANDUNG UPDATE

Renovasi Gedung Setda Kabupaten Bandung Habiskan Dana Rp10 M

Selasa, 26 Nov 2024 - 10:15 WIB