Ketersediaan stok oksigen di sejumlah apotek di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai susah didapat alias langka. Diduga imbas terus melonjaknya angka kasus Covid-19.
DARA – Ikhsan, pemilik apotek di bilangan Jalan Pasir Gede Raya mengungkapkan ketersediaan stok oksigen medis sudah mengalami kelangkaan, setelah berhentinya pasokan oksigen dari distributor.
Kelangkaan tersebut diduga imbas dari meningkatnya pasien Covid-19. Bahkan, kalau ada pun harganya tinggi.
“Sudah hampir tiga hari terakhir, pasokan dari agen yang biasa memasok sudah tidak ada. Katanya sekarang oksigen di pasok khusus untuk ke rumah sakit,” kata Ikhsan, kepada wartawan, Senin (5/7/2021).
Selain itu untuk harga isi ulang tabung oksigen medis juga mengalaminya kenaikan, dari sebelumnya Rp65 ribu menjadi Rp85 ribu per satu meter kubik.
“Untuk harga dari distributor semula Rp45 ribu menjadi Rp50 ribu untuk ukuran satu meter kubik. Untuk harga tabung oksigen isi yang baru juga naik dari sebelumnya Rp1,4 juta per tabung menjadi Rp1,8 juta per tabung berisi satu meter kubik,” jelasnya.
Selain itu, Ikhsan mengatakan, tingkat penjualan obat-obatan daya tahan tubuh seperti Becomezet dan vitamin C, semenjak satuk bulan terakhir terus meningkat.
Sebelumnya, Bupati Cianjur, Jawa Barat Herman Suherman menjamin ketersediaan oksigen di sejumlah rumah sakit di wilayah itu. Diprediksi ketersediaan oksigen itu hanya cukup hingga pekan depan.
“Stok oksigen di tiga rumah sakit milik Pemkab Cianjur, yaitu RSUD Pagelaran, RSUD Sayang, dan RSUD Cimacan aman dan cukup hingga satu pekan kedepan,” kata Herman, kepada wartawan, Senin (5/7/2021).
Dijelaskan Herman, jajarannya telah melakukan upaya untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan oksigen di sejumlah fasilitas kesehatan.
“Kita pastikan stok ketersediaan oksigen di seluruh fasilitas kesehatan di Cianjur, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit tetap aman tersedia,” ujarnya.***
Editor: denkur