Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate di instalasi gawat darurat (IGD) dan ruang ICU khusus Covid-19 di tiga rumah sakit pemerintah dan swasta di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terisi penuh.
DARA – Tiga rumah sakit itu, yakni RSUD Sayang, RSUD Cimacan, dan RS DR Hafidz.
Rumah sakit tersebut juga telah menyiapkan tempat tidur darurat untuk mengantisipasi penambahan pasien baru.
Kasubag Humas RSUD Sayang Cianjur, Diana Wulandari, mengatakan tingkat keterisian tempat tidur di IGD sudah mencapai 100 persen.
Mengantisipasi lonjakan pasien baru, lanjut Diana, rumah sakit setempat telah menyiapkan tempat tidur darurat.
“Sudah penuh, mencapai 100 persen untuk tingkat keterisiannya. Kita lakukan penambahan sebanyak 9 bed dengan menggunakan tempat tidur darurat atau velbed yang merupakan pinjaman dari unsur TNI-Polri dan instansi lainnya,” kata Diana, kepada wartawan, Rabu (7/7/2021).
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan secara keseluruhan tingkat keterisian tempat tidur sudah mencapai angka 87 persen.
Seluruh rumah sakit pemerintah ataupun swasta, lanjut Yusman, telah diinstruksikan untuk kembali menambah tempat tidur jika tingkat keterisiannya telah penuh.
“Kalau total seluruh bed, mulai dari IGD hingga ICU, BOR-nya masih 87 persen. Tapi kemungkinan ada beberapa layanan yang memang sudah penuh. Makanya diminta untuk segera menambah jika memang penuh,” tandas Yusman.
Berdasarkan data dari website yankes.kemkes.go.id, tempat tidur di IGD khusus Covid-19 di RSUD Sayang sebanyak 25 buah, RSUD Cimacan 11 buah, dan RS DR Hafidz sebanyak 10 buah dan seluruh sudah terisi penuh.
Bahkan khusus di RSUD Sayang Cianjur diketahui 20 tempat tidur di ruang ICU khusus COVID-19 saat ini juga sudah terisi 100 persen.***
Editor: denkur