DARA | BANDUNG – Pasar Ikan Modern (PIM.) Kabupaten Bandung, Jawa Barat belum bisa disebut pasar modern. Tapi baru masuk kategori pasar sehat.
“Dari sisi konstruksi sudah baik. Tapi jika lihat dari sarana penunjang, ini baru masuk kategori pasar sehat, bukan pasar modern,,” kata Bupati Bandung H. Dadang M Naser, SH., S.Ip., M.Ip, saat mengunjungi PIM di Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, belum lama ini.
Pada kunjungannya tersebut, bupati mengungkapkan pihaknya akan terus menggenjot pembangunan sarana dan prasarana pasar tersebut. Insyaallah jika tidak ada halangan lagi, pertengahan tahun ini pembangunan PIM sudah siap seratus persen,” ujarnya, didampingi Sekda Kabupaten Bandung, Teddy Kusdiana, M.Si, serta Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung, Ir. Dadang Hermawan.
Bupati menilai, sejumlah sarana dan prasarana seperti tempat parkir, eskalator, dan food court harus ada di pada PIM tersebut. “Di sini harus ada eskalator, agar memudahkan akses pengunjung jika ingin ke food court di atas. Selain itu, tempat parkir yang nyaman, sirkulasi udara yang baik, sumur air, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) harus diperhatikan.”
Dengan hadirnya PIM tersebut, Dadang M Naser berharap, kebutuhan protein dan gizi masyarakat Kabupaten Bandung dapat terpenuhi. Hal ini juga dapat mengintervensi kasus stunting di Kabupaten Bandung. Stunting tidak hanya diderita oleh masyarakat menengah kebawah.
“Tapi menengah ke atas pun bisa terkena stunting. Ini dikarenakan pola makan yang tidak sehat, di mana masyarakat lebih memilih makanan instan dan siap saji,” kataya.
Stunting sendiri, lanjut Dadang merupakan kasuistik, oleh karena itu pihaknya akan mengantisipasi dengan berbagai macam makanan berkualitas termasuk ikan. Karena masih banyak masyarakat yang tidak suka makan ikan, PIM juga akan menyedikan berbagai produk makanan olahan dari ikan, seperti pindang, nugget atau keripikikan.
“Selain itu, limbah dari tulang ikan juga bisa dimanfaatkan menjadi tepung ikan yang nantinya dapat dicampur dengan makanan khas sunda seperti cireng dan bala-bala,” ujar bupati.
Melalui PIM ini juga, ia berharap perekonomian masyarakat dapat ikut meningkat. “Selain sebagai pusat suplai ikan air tawar dan air laut, PIM juga bisa menambah aset wisata kuliner di Kabupaten Bandung, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.***