Mulai langkanya sejumlah merek obat dan vitamin untuk pengobatan Covid-19 di sejumlah apotek di Majalengka membuat keprihatinan semua pihak.
DARA – Kondisi itu disikapi spontan Kejaksaan Negeri (Kejari) Majalengka dengan membagikan obat dan vitamin bagi penyintas Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
“Kami Kejaksaan Negeri Majalengka dalam rangka memberikan solusi atas kelangkaan obat dan vitamin serta mendukung penerapan kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali, kami membagikan paket vitamin kepada masyarakat kurang mampu yang sedang menjalani Isolasi mandiri,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Majalengka H Dede Sutisna, Minggu (11/7/2021).
Menurutnya, pemberian ini sebagai bentuk kepedulian dan komitmen Kejari Majalengka dalam membantu dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 melalui aksi nyata.
“Harapan kami dengan adanya bantuan ini, warga kurang mampu yang terpapar virus bisa lekas sembuh kembali dan beraktivitas sebagaimana mestinya,” katanya.
Masih dikatakan Kajari, pemberian paket vitamin dan obat ini dibagikan bagi warga yang tengah menjalani isoman dengan berkoordinasi dengan pihak Satgas Covid-19 di masing masing kecamatan se-Kabupaten Majalengka.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai dukungan dan komitmen Kejaksaan Negeri Majalengka untuk mendukung Kegiatan PPKM Darurat di Jawa dan Bali. Serta prihatin atas adanya kabar kelangkaan vitamin.
“Kalau penyerahan paket vitamin secara simbolis kami serahkan ke Ibu Roswati, Lurah Majalengka Wetan, Kecamatan/Kabupaten Majalengka,” tuturnya.
Menurut Kajari, selama melaksanakan kegiatan para petugas tetap mengedepankan dan memakai protokol kesehatan (Prokes) guna mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Pihaknya berharap warga penerima bantuan tidak melihat dari besar kecilnya bantuan yang diberikan, tapi niat baik dan ketulusan keluarga besar adhyaksa untuk masyarakat Majalengka.
“Kami harapkan dengan adanya santunan ini, diharapkan tingkat kesembuhan warga yang sedang isolasi mandiri semakin banyak,” ujarnya.
Anggota DPRD Majalengka Fajar Shidiq meminta Polres Majalengka menyelidiki kabar kelangkaan sejumlah jenis dan merk obat di apotek-apotek tersebut.
“Kelangkaan tersebut apakah karena distribusi yang terhambat atau memang barangnya belum ada? Tentunya itu perlu dilakukan pendalaman,” tuturnya.
Pihaknya menyarankan untuk memastikan ketersediaan obat di seluruh apotek di Kabupaten Majalengka, petugas harus rutin melakukan pengecekan ke apotek-apotek.
“Jadi ketika petugas sidak itu untuk mendeteksi adanya indikasi atau dugaan penimbunan obat atau tidak. Tentunya itu perlu diawasi dan pantau. Jika memang ada, tentunya harus langsung ditindak,” tegasnya.***
Editor: denkur