Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat membutuhkan sedikitnya 600 orang relawan dalam penanganan Covid-19.
DARA – Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy mengatakan, para relawan itu akan difungsikan sebagai tenaga tracer atau petugas yang melakukan pelacakan kontak ketika terjadi kasus terinfeksi virus corona.
Disebutkan Irvan, penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Cianjur saat ini terkendala jumlah tenaga kesehatan (nakes).
Selain jumlah nakes yang terus berkurang karena harus menjalani isolasi, dikemukakan Irvan, nakes yang bertugas menangani pasien Covid-19 juga mulai mengalami kejenuhan sehingga perlu relaksasi.
“Idealnya per 3.000 penduduk itu 1 tracer. Jadi, dbutuhkan sebanyak 600 tracer untuk ditempatkan di semua wilayah kecamatan,” kata Irvan, kepada wartawan, Rabu (14/7/2021).
Diakui Irvan, para nakes membutuhkan penyegaran setelah lama bergelut dengan pandemi yang masih belum usai.
“Namun, kondisi di lapangan ternyata sulit. Saat mau refresh kasus Covid-19 naik,” ujarnya.
Irvan berharap, kehadiran relawan bisa mengurangi beban nakes yang selama ini berjibaku sebagai garda terdepan melawan wabah ini.
“Untuk itu, pemerintah daerah juga berencana akan melakukan rekruitmen tenaga kesehatan yang baru. Selain membuka rekruitmen bagi tenaga tracer,” tandasnya.
Sementara itu, berdasarkan data per 13 Juli 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cianjur mencapai 8.887 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 7.009 orang telah dinyatakan sembuh, 1.487 orang masih dalam penanganan, dan sebanyak 216 orang dinyatakan meninggal dunia.***
Editor: denkur