Baru rencana, dua hari kedepan Kota Bandung akan dihiasi dengan ratusan bendera putih. Ada acara apa? Ini jawabannya.
DARA – Ratusan bendera putih itu akan dikibarkan ratusan pengusaha cafe, restoran dan hotel di Kota Bandung. Sebagai pertanda bahwa mereka menyerah terhadap kondisi yang terjadi saat ini, setelah usahanya terpuruk dihantam covid dan katanya sejumlah kebijakan pemerintah.
Ada 600 restosan dan 500 hotel yang akan mengibarkan bendera putih secara serentak di Kota Bandung, bahkan di Jawa Barat.
Ketua Harian AKAR Gan Bonddilie atau Bang BondBond, mengatakan, aksi ini sebagai tanda protes ke pemerintah yang tidak peduli terhadap nasib para pengusaha kuliner dan hotel.
“Aksi ini juga merupakan aksi solidaritas, dimana teman-teman kita di Garut sudah melakukan hal yang sama,” kata Bang BondBond, dikutip dara.co.id dari galamedianews.com, Rabu (28/7/2021).
Bang BondBond juga mengatakan, akibat pandemi covid yang berlangsung sudah 17 bulan ini mengakibatkan puluhan usaha kafe dan restoran di Jawa Barat tutup dengan kerugian yang begitu besar.
Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) sebagai asosiasi yang menaungi usaha Kafe dan Restoran menilai perhatian pemerintah Kota Bandung pada restoran, kafe dan hotel masih sangat kecil sekali.
Selama ini, kata Bang BondBond, pihaknya tidak pernah diajak diskus, terutama soal penerapan PPKM di Bandung.
“Perwal PPKM tidak berpihak kepada kita, karena secara aturan kafe dan restoran itu sudah melakukan yang dianjurkan oleh pemerintah,” tuturnya.
“Sekarang saya balik tanya, apakah warung makan PKL tersebut melakukannya dengan baik? tidak kan? bahkan untuk tempat cuci piring mereka tidak proper, dan juga ada yang masih mencuci dalam satu baskom,” imbuhnya.
Namun, lanjutnya, aksi ini bukan berarti AKAR tidak peduli atau tidak pro terhadap PKL. “Kami tau mereka juga berjualan untuk mencari makan, cuma aturannya yang kami kritik,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah sudah menerapkan CHSE. Restoran yang menerapkan CHSE lebih bagus, lebih keren dan hebat karena menerapkan protokol baik kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan
“Tidak ada manfaatnya, untuk apa kita beli alat-alat pencegahan penyebaran Covid-19 sampai mengeluarkan dana belasan juta, tapi tidak bisa dine in,” katanya.
Seharusnya kata Bang BondBond, sudah menerapkan standar tersebut yang sesuai dengan CHSE bisa dine-in minimal 50 persen dan CHSE 50 persen dine-in nya 25 persen.
“Perlu diketahui sudah banyak restoran yang berondong-bondong melakukan CHSE, tapi saya rasa tidak ada manfaatnya,” ujar Bang BondBond.***
Editor: denkur | Sumber: galamedianews.com