“Kami juga sudah cek ke lapangan, nggak ada masalah. Kalau ada boleh lapor, boleh ke saya, boleh ke BNI dan nanti BNI akan bekerja sama dengan Polda untuk menindak e-warung,” terang Sri.
DARA- Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Sri Dustirawati memastikan jika kuantitas dan kualitas bantuan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2021 di KBB sudah sesuai dengan ketentuan.
Sebelumnya diberitakan, Tim Sapu Bersih Pungut Liar (Saber Pungli) Provinsi Jawa Barat menemukan menemukan adanya indikasi pemalsuan kualitas beras, serta bahan lainnya dalam bantuan sosial BPNT di wilayah KBB.
Hasil investigasi tim saber pungli, ditemukan fakta buruknya kualitas beras. Temuan lainnya, telur dari bantuan tersebut, diduga dijual melebihi harga pasar.
“Enggak ada pengurangan jumlah kuantitas termasuk kualitas. Enggak ada juga telur yang dijual sampai Rp 29 ribu,” tegas Sri di Ngamprah, Senin (9/8/2021).
Untuk memastikan isu yang berkembang tersebut, Sri langsung memanggil pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), untuk mengklarifikasi kondisi di lapangan.
Bahkan ia menghubungi bank penyalur BPNT tersebut, untuk lebih jelas mengetahui letak isu ketidaksesuaian kualitas dan kuantitas temuan Saber Pungli Jabar ini.
Hasil komunikasi dengan pihak bank, tidak ada pengurangan kualitas dan kuantitas, bahkan harga tetap sesuai dengan Pedoman Umum (Pedum).
“Kami juga sudah cek ke lapangan. Sebetulnya tidak ada apa-apa. Nggak ada masalah. Kalau ada boleh lapor, boleh ke saya, boleh ke BNI dan nanti BNI akan bekerja sama dengan Polda untuk menindak e-warung,” terang Sri panjang lebar.
Sementara, suplayer bantuan sosial program BPNT KBB, CV TKJ, membantah kabar terkait adanya dugaan pemalsuan kualitas beras.
Iim, pemilik CV TKJ membeberkan jika pihaknya menyalurkan sembako dan beras mengacu Pedum. Ia menegaskan penyaluran tersebut sesuai prinsip 6T, yaitu tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat harga, dan tepat administrasi.
Selama ini, pihaknya selalu menjaga kualitas beras serta komoditi yang akan di kirim ke agen-agen yang bermitra dengan perusahaannya.
“Kalaupun ada barang yang tidak sesuai pesanan ataupun rusak akan selalu di ganti apalagi ini kualitas jelek, kami berperinsip usaha ini akan mengedepankan “6T” sesuai Pedum” ujar Iim.
Ia juga mengatakan, cukup terbuka agar BPNT ini diawasi oleh semua pihak. Salah satunya Tim Tindak Sapu Bersih Pungut Liar (Saber Pungli) Polda Jabar yang pernah menyambangi gudang miliknya di daerah Margaasih Kabupaten Bandung.
“Program ini, menyentuh persoalan kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat. Masa saya main-main dengan program ini,” pungkasnya.
Editor : Maji