DARA | CIANJUR – Anggaran tanggap darurat bencana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat relatif kurang. Padahal indeks resiko bencana di wilayah itu masih tinggi, bahkan berada di peringkat satu di Indonesia.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sugeng Supriyatno, mengatakan, anggaran tanggap darurat bencana relatif kecil, dalam satu tahun anggaran BPBD hanya mendatangkan Rp4 miliar.
Padahal dalam satu tahun, lanjut dia, berdasarkan data yang dimiliki di Kabupaten Cianjur terjadi 280 kejadian bencana, baik bencana skala kecil, sedang, dan besar. “Anggarannya (tanggap darurat bencana) hanya Rp4 miliar dan ini sangat kurang dengan indeks resiko bencana yang sangat tinggi” ujar, saat ditemui di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (6/2/2019).
Kurangnya anggaran tersebut, lanjut Sugeng, karena BPBD lebih fokus pada upaya antisipasi atau pencegahan. Sementara anggaran tersebut tidak dapat digunakan untuk upaya tersebut.
BPBD Kabupaten Cianjur, sambung Sugeng, sudah berkoordinasi dengan pihak DPRD setempat untuk menambah anggaran pencegahan kebencanaan dan sudah mendapatkan respon positif. “Semoga ajuan penambahan anggaran dapat terealisasi, dan kami mengajukan penambahan sekitar Rp1 miliar hingga Rp2 miliar,” katanya.***
Wartawan: Purwanda