Srikadi Ciaros (Febri-Claudia-Sendy) menyerang balik kemarahan warga, dan argumen Akum Surakum CS.
DARA- Sidang Mahkamah Ciraos akhirnya dibuka. Sidang yang dipimpin Ustadz Kemed yang diperankan Idrus Madani itu berlangsung menegangkan.
Febri (Yafi Tesa Zahara) berisikan keras menuntut budaya berangkat Ciraos dihapus. Febri tidak sendirian ia mendapat dukungan dari sahabatnya Sendy, Claudia dan Febri. Mereka pun diperkuat Mak Eros (Mak Enah), dan Teh Tina.
Dalam persidangan mereka berhadapan dengan para orang tua mereka sendiri, Akum Surakum (Agus Kuncor), dan Aceng Suraceng (Sutan Simatupang).
Detik-detik menegangkan pun terjadi. Argumen Febri terkait keinginnnya menghapus kaum perempuan Ciraos berangkat menjadi tenaga kerja wanita (TKW) menuai kemarahan dari kaum perempuan Ciraos.
Srikadi Ciaros (Febri-Claudia-Sendy) menyerang balik kemarahan warga, dan argumen Akum Surakum CS. Akum yang juga ayah Febri menilai segala persoalan yang dialami keluarga di Ciraos hanya persoalan sudut pandang.
“Ibu-ibu kita berangkat kerja ke luar negeri itu semata-mata untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Dan bapak juga sudah berusaha menjadi ayah sebagai tulang punggung keluarga,” papar Akum.
Arugem itu ditimpali Claudia. “Maaf Om Akum, Claudia menjadi korban budaya berangkat Ciraos. Mamah Claudia sampai saat tidak mau pulang. Yang menyakitkan lagi bapak Claudia juga entah kemana, Claudia yakin bapak sudah menikah lagi,” papar Claudia seraya berurai air mata.
Sekejap suasana hening, semua warga yang ada di balai warga terdiam. Suasana semakin memilukan saat Ceu Tina ditelepon Teh Ratna kakanya yang memberikan kabar tentang keberadaan Neneng, istrinya Bos Idan.
Dalam percakapan di video call itu, diperoleh keterangan bahwa Neneng sudah menikah lagi. Sontak, Idan yang mendengar kabar tersebut terkulai lemas, begitu juga dengan Wa Saum, ayahnya Neneng nyaris pingsan.
Di saat suasana menegangkan, persidangkan sedikit kacaau dengan kedatangan Pakde Baskoro bersama kawan-kawannya. Momen sidang mahkamah Ciraos dimanfaatkan Pakde Baskoro untuk melamar Mak Eros.
“Maaf kali ini saya tidak dapat menahan perasaan di dada saya untuk melamar bunga indah yang bergerak,” ujar Pakde Baskoro.
Ustadz Kemed, Akum Surakum, dan Aceng Suraceng (Sutan Simatupang) hanya tertawa dan tersenyum bahagia melihat keberanian Pakde Baskoro. Tapi berbeda dengan mak Eros yang tampaknya sangat menghindari tatapan Pakde Bakoro dan tidak senang dengan kedatangan laki-laki itu.
Apakah Mak Eros bakal menerima lamaran Pakde Baskoro?, dan bagaimana nasib Bos Idan setelah mengetahui istrinya menikah lagi?. Lalu akankah budaya berangkat Ciraos akan dihapus?
Yu kita saksikan terus Dunia Terbalik hanya di RCTI dan RCTI+. Baca juga berita terbarunya di dara.co.id.
Editor : Maji