Ia mengeluarkan pernyataan jika selama ini keberadaan Korwil yang merupakan kepanjangan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung itu adalah sarang korupsi dan sarang “pengkondisian”.
DARA – Sebuah cuplikan video yang menyebutkan Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung sarang korupsi viral di beberapa grup Whatapps.
Video berisi pernyataan dari Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Baleendah, Idan itu mengundang reaksi dari anggota PGRI. Video itu merupakan rekaman saat Idan menyampaikan padangan umumnya pada rapat kerja PGRI.
Idan mengeluarkan pernyataan jika selama ini keberadaan Korwil yang merupakan kepanjangan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung itu adalah sarang korupsi dan sarang “pengkondisian”.
“Yang kedua, saya atas nama dapil VI, dengan adanya Korwil tersebut, setelah menyimak mengevaluasi dari 27 kabupaten/kota, tidak ada Korwil. Ini merupakan sarang pengkondisian, sarang korupsi, tidak bisa ditutup-tutupi. Jangan munafik,” katanya.
Kemudian, ia juga mengatakan, jika kepala sekolah, guru, rotasi mutasi, cakep dan cawas menjadi sapi perasan. Mohon untuk dikaji ulang. Bapak Ketua tadi telah bicara, ini adalah hal yang tidak bisa ditutup-tutupi. Di lapangan, kalau kepala sekolah ditanya, pasti tidak setuju dengan adanya Korwil karena ini merupakan sarang pengkondisian.
“Apalagi sekarang di masa Covid-19, kita harus betul-betul melaksanakan konsekuensi untuk memajukan pendidikan,” ujarnya.
Idan melanjutkan, jangan ada kesempatan untuk pribadi menyalahgunakan wewenang sebagai lembaga. Yang ketiga, saya menyimak kemarin pelantikan untuk YPLP PGRI Kabupaten Bandung, Kepala Sekolah SMP PGRI Baleendah.
“Saya aneh sekali. Masa Ketua Cabang diundang oleh kepala sekolah. Apakah sekolah PGRI ini kepunyaan kepala sekolah atau kepunyaan Cabang PGRI Baleendah. Seharusnya yang mengundang pelantikan adalah Pengurus Cabang. Kepala sekolah, guru, dan staf adalah pegawai lembaga tersebut. Tapi di PGRI, apakah itu sesuai dengan AD/ART dimana seorang Pimpinan Cabang PGRI diundang oleh kepala sekolah? Itu mohon dijelaskan dengan sejelas-jelasnya,” katanya.
Idan melanjutkan, kata dia, masalah besar yang sangat dirasakan oleh semua kepala sekolah dan guru, yakni kenaikan pangkat. Ada yang tujuh sampai 10 tahun untuk naik dari golongan IVa ke golongan IVb, banyak yang tidak peduli.
“Insyaa Allah, saya dari tim PGRI Baleendah membuat tim khusus untuk membantu dan mengawal kenaikan pangkat. Terkait ajang silaturahmi Ketua Cabang, saya sangat setuju tapi jangan dipolitisir,” ujarnya.
Editor : Maji