Pengamat: Wisata Halal tak Bunuh Wisata Konvensional

Sabtu, 18 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi. (Foto: koleksi TR)

Pengamat Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi. (Foto: koleksi TR)

Pengamat Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi menegaskan bahwa wisata halal tidak akan membunuh wisata konvensional yang sudah ada.


DARA – Selain itu, Wisata Halal juga bukan sebuah Islamisasi atau jilbabisasi dari sebuah destinasi. Tetapi, murni gaya hidup atau halal lifestyle.

“(Layanan) itu tidak hanya terbatas kepada wisatawan muslim ataupun wisatawan nonmuslim saja. Jadi ini bersifat universal, karena sama-sama kita tahu bahwa halal itu esensinya adalah sehat dan bersih,” tutur TR panggilan akrabnya berdasarkan keterangan yang dikutip, Sabtu (18/9/2021).

Terkait dengan pandemi Covid-19, Taufan menilai wisata halal justru bisa menjadi vaksin, dalam tanda kutip vaksin pemulihan pariwisata itu sendiri.

“Karena sama-sama kita tahu bicara tentang pariwisata yang sustain itu esensinya adalah halal. Bicara tentang quality tourism itu, juga bicaranya tentang wisata halal,” ujar pria yang berhasil membawa Lombok meraih penghargaan prestisius dunia World Best Halal Tourism Destination itu.

Taufan Rahmadi juga menyampaikan sebagai quick win dari pada pengembangan wisata halal di Indonesia. Ia mendorong penambahan pasal di dalam Undang-undang Kepariwisataan yang khusus membahas tentang wisata halal.

“Saya ulangi sekali lagi, penting untuk segera diinisiasi agar tentang wisata halal ini ada di undang-undang kepariwisataan kita,” tegas penulis buku Prоtоkоl Dеѕtіnаѕі wisata itu.

Lebih lanjut Taufan Rahmadi menyarankan agar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Kemenperekraf) segera mempersiapkan dan membentuk kedeputian khusus untuk menangani wisata halal.

Menurut team leader Tetebatu di ajang Best Tourism Village UNWTO 2021 ini, negara tetangga seperti Malaysia sudah terlebih dahulu memiliki struktur kedirjenan terkait wisata halal.

“Jadi kalau kita ingin serius ingin membentuk wisata halal, bentuklah kedeputian wisata halal dengan segera yang khusus menggarap wisatawan atau segmentasi wisata halal ini,” tandas Taufan.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Kabupaten Garut Juara 2 Nasional Anugerah Bangga Berwisata Indonesia 2024
Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:36 WIB

Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 10:52 WIB

Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB