Sedangkan untuk tenaga honorer yang belum menempuh pendidikan sarjana, pemerintah juga akan memikirkan supaya mereka minimal diberikan pelatihan khusus dan diberikan sertifikat serta surat tugas dari bupati, sehingga mereka akan bisa mendapatkan tunjangan sertifikasi dari pemerintah pusat.
DARA| BANDUNG- Rencana calon Bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina terkait peningkatan sektor tenaga pendidikan untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan honorer, dinilai sejumlah pihak merupakan hal yang positif.
Salah satunya menurut Pemerhati Pendidikan Jawa Barat, Asep B. Kurnia. Dirinya mengatakan bahwa sektor pendidikan harus mendapatkan perhatian khusus.
Saat berdiskusi dengan Asep atau yang akrab disapa Aa Maung itu, Teh Nia mengatakan bahwa saat ini banyak tenaga pendidik yang terbentur dengan syarat administrasi yang sudah barang tentu akan mengganggu kelancaran bagi tenaga pendidikan. Di antaranya masalah kesetaraan ijazah yang mengacu bahwa sebagai tenaga Pendidik harus mempunyai Ijazah linier.
“Nah untuk menuntaskan masalah itu tentu dari tenaga pendidik baik tingkat Paud/TK, SD, serta SMP sesuai dengan kewenangannya Pemerintah Kabupaten akan memberikan suatu program. Dimana tenaga pendidik bisa mengikuti kuliah untuk menyetarakan ijazahnya. Itu berlaku untuk ASN atau Honorer bisa bekerja sama dengan Universitas atau bisa juga Pemerintah Kabupaten mengadakan sendiri program pendidikan penyesuaian ijazah ini, atau nanti kita bersinergi dengan PGRI sebagai wadah organisasi para guru,” ujar Teh Nia.
Sedangkan untuk tenaga honorer yang belum menempuh pendidikan sarjana, pemerintah juga akan memikirkan supaya mereka minimal diberikan pelatihan khusus dan diberikan sertifikat serta surat tugas dari bupati, sehingga mereka akan bisa mendapatkan tunjangan sertifikasi dari pemerintah pusat.
“Karena dengan kesejahteraan bertambah, maka tugas pemerintah daerah juga terus mendorong agar mereka bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga secara otomatis mereka akan mudah melengkapi kelengkapan administrasi masing-masing,” jelasnya.
Aa Maung pun mengaku sepakat bahwa dengan begitu para ASN dan tenaga honorer tidak akan ada lagi yang terkendala dengan administrasi, sehingga mereka akan mudah mendapatkan program yang sifatnya baik dari pusat, provinsi, atau daerah, karena mempunyai persyaratan yang lengkap sesuai dengan aturan yang ada.
Editor : Maji