DARA | BANDUNG – Ada apa dengan Kang Emil? Kata sejumlah warga Jawa Barat setelah mendengar adanya rencana pemindahan Ibu Kota Jawa Barat dari Bandung ke daerah lain. Publik merasa pernyataan Kang Emil itu tiba-tiba di tengah gencarnya rencana pemindahan ibu kota negara.
Sejumlah orang menyatakan, sebaiknya Kang Emil jangan latah. Namun, kalau pun benar akan ada pemindahan ibu kota provinsi, sebaiknya dikaji lebih teliti. Lalu, jangan lupa alasan pemindahan pun harus jelas dan disepakati bersama alias bukan sekehendak Kang Emil. Harus melalui kajian ilmiah, benar tidak Bandung sudah tidak cocok untuk menjadi pusat pemerintahan?
Ridwan kamil kemarin memang sempat menyatakan bahwa karena Bandung sudah tidak ideal lagi untuk menjadi pusat pemerintahan provinsi, maka akan segera dipindahkan. Tiga nama sudah disebut Kang Emil yaitu Tegalluar, Walini dan Kertajati. Proses kajian pun akan berlangsung enam bulan ke depan, katanya.
Namun, ada simpang siur. Kata kang Emil, DPRD sudah menyetujui pemindahan itu. Terungkap dalam rapat paripurna tempo hari. Tapi, pihak dewan justru menyatakan belum ke arah sana. Dikatakan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jabar, Asep Wahyu Wijaya, seharusnya Ridwan Kamil tidak asal klaim dan memberikan pernyataan sepihak.
Menurut Asep, DPRD Jabar melalui Panitia Khusus (Pansus) 7 telah membahas Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) rencana pemindahan ibu kota dengan usulan Tegalluar sebagai daerah pengganti. Namun, daerah itu dinilai tidak layak karena memiliki potensi rawan bencana tinggi.
Asep juga memastikan, selain Tegalluar, tidak ada nama lain sebagai calon pengganti Ibu Kota Jabar. Pun dengan Walini dan Rebana seperti yang disampaikan gubernur.
“Tidak ada Walini atau bahkan Rebana. Pihak eksekutif saat itu mengusulkan Tegalluar, Kabupaten Bandung sebagai tempat pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang baru. Jadi, pada saat itu teman-teman anggota Pansus pun langsung mencoretnya,” tegas Asep.
Lalu, pro kontra pun terjadi di masyarakat. Berbagai argumen dikemukakan, tak hanya mempersoalkan apa alasan yang sebenarnya Emil berniat memindahkan ibu kota provinsi, juga mereka meminta agar Emil mengkaji lebih seksama rencana itu.***
Editor: denkur