Ada Bobocabin di Rancaupas, Apa Itu?

Senin, 15 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengapresiasi konsep dan ide Bobocabin yang ada di objek wisata Rancaupas. Bobocabin sarana camping yang mengedepankan teknologi yang lebih modern.


DARA| BANDUNG- Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Fadjar Hutomo mengatakan bahwa ditengah pandemi Covid 19, maka para pelaku usaha pariwisata harus mampu beradaptasi atau bisa menyesuaikan dengan keadaan. Hal tersebut dilakukan agar pariwisata bisa survive dan kemudian bisa tumbuh atau to grow.

“Maka harus inovasi. Nah apa yang ditampakkan oleh Bobocabin ini adalah salah satu bentuk inovasi. Termasuk juga penggunaan digital teknologi dan sebagainya,” ujar Fadjar saat wawancara di Rancabali, Senin (15/2/2021).

Kedepannya, lanjut Fadjar, pariwisata akan lebih bergeser ke sesuatu hal yang berkaitan dengan natural atau alam terbuka. Jadi harus lebih memperhatikan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan yang ada.

“Sebenarnya alam sudah memberikan atraksinya, ya tinggal akomodasinya dan dengan mobility dari infrastruktur dengan propertinya sendiri kan bisa diterapkan dimana saja,” tutur Fadjar.

Pihaknya meminta para pelaku pariwisata di Kabupaten Bandung untuk terus menjalin komunikasi dengan stakeholder lainnya seperti perhutani, perkebunan atau kelautan bagi pariwisata yang bernuansa lautan.

Fadjar tak menampik adanya pandemi Covid 19 ini sangat mengganggu keberlangsungan usaha pariwisata. Kata Fadjar, kondisi pariwisata di Pulau Jawa lebih beruntung bila dibandingkan dengan kondisi pariwisata di Pulau Bali. Hal tersebut dikarenakan konsumen wisata Bali itu berasal dari Pulau Bali baik wisatawan mancanegara maupun domestik.

“Tapi kalau Jawa kan, demandnya ada disini, orangnya ada disini, dan kita diuntungkan dengan sudah terbangunnya tol lintas Jawa. Dan Pada akhirnya, kita berharap program vaksin bisa berhasil,” ungkap Fadjar.

Sementara itu, CEO dan Co-Founder Bobobox, Indra Gunawan mengatakan bahwa hanya dengan merogoh kocek Rp500 ribuan, masyarakat dapat menikmati suasana camping yang lebih modern. Kata Indra,di Bobocabin sudah tersedia tempat tidur ukuran besar sehingga lebih nyaman dipakai untuk istirahat, dan kondisi kebersihannya juga sangat terjaga, serta telah tersedia Wifi yang akan mempermudah pengunjung untuk berkomunikasi.

“Outdoor activities sedang booming. Jadi banyak orang-orang lagi pengen outdoor camping, ada demand domestik yang sangat tinggi. Maka kita membuat sebuah inovasi baru dengan teknologi yang sudah sukses kita lakukan di box hotel. Kita buat bentuknya cabin, bagaimana orang bisa booking pakai aplikasi, jadi secara operasional jadinya lebih efisien,” papar Indra.

Bobocabin ini sangat mudah di set up. Kata Indra, biasanya resort perlu waktu tahunan untuk membuat sebuah destinasi. Tapi untuk Bobocabin ini bisa dilakukan dalam hitungan bulan. Ditambah lagi penggunaam teknologi untuk pengoperasioanalanya, sehigga tidak perlu banyak orang.

“Kalau di lokasi ini 30, kita lihat marketnya seperti apa, kalau marketnya bagus, kita bisa kembangkan lagi,” kata Indra.

Bupati Bandung, Dadang M Naser juga mengapresiasi keberadaan Bobocabin ini. Pasalnya, dengan menggunakan konsep Bobocabin, maka masyarakat bisa menikmati camping dengan konsep modern

“Intinya bisa camping dan tidur di suasana alam dengan pendekatan modern dan tetap menjaga kelestarian alam,” kata Dadang.

Pihaknya memastikan bahwa pariwisata tetap bisa beroperasi selama pandemi Covid 19. Dengan catatan harus tetap menaati protokol kesehatan.

“Saya mengijinkan pariwisata alam, perhotelan jalan, untuk lancarnya roda ekonomi, jangan gara-gara pandemi segala ditutup, berat. Kita bukan negara maju, kita negara berkembang, kehidupan harus berjalan dan bagaimana strategi untuk mengamankan masyarakat,” pungkas Dadang.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Hentikan Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor
Dibaca Usai Tarawih, Berikut Bunyi Doa Kamilin dan Terjemahannya
Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya
Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi
Keutamaan Niat Puasa
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Maret 2025 - 10:16 WIB

Dibaca Usai Tarawih, Berikut Bunyi Doa Kamilin dan Terjemahannya

Minggu, 2 Maret 2025 - 09:53 WIB

Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:22 WIB

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:04 WIB

Keutamaan Niat Puasa

Berita Terbaru

Masjid Al Jabbar (Foto: Ist)

BANDUNG UPDATE

Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini

Senin, 3 Mar 2025 - 16:06 WIB

JABAR

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Mar 2025 - 15:46 WIB

Bupati Sukabumi, Asep Japar (Foto: Istimewa)

JABAR

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Senin, 3 Mar 2025 - 15:18 WIB