Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp16.180 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (8/4/2020). Mata uang Garuda menguat 20 poin atau 0,12 persen dari Rp16.200 per dolar AS pada hari sebelumnya.
DARA| JAKARTA- Di Asia, mayoritas mata uang melemah dari dolar AS. Ringgit Malaysia melemah 0,45 persen, yuan China minus 0,31 persen, baht Thailand minus 0,28 persen, dolar Singapura minus 0,23 persen, yen Jepang minus 0,04 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.
Hanya won Korea Selatan yang menguat 0,08 persen dan peso Filipina 0,08 persen. Begitu pula dengan mata uang negara maju yang berada di zona merah.
Dolar Australia melemah 0,57 persen, dolar Kanada minus 0,29 persen, francs Swiss minus 0,18 persen, euro Eropa minus 0,16 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,1 persen. Hanya rubel Rusia menguat 0,55 persen.
Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah cenderung menguat hari ini karena sentimen positif dari kerja sama Bank Indonesia (BI) dengan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.
BI dan The Fed menyepakati kerja sama repurchase agreement (repo) line hingga US$60 miliar.
“Ini memberi sentimen kepada pelaku pasar keuangan karena ada pengamanan tambahan likuiditas,” ucap Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, pengaruh sentimen dalam negeri berupa penetapan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran pandemi virus corona atau covid-19.
“Ada sebuah kepastian baru di bidang penanganan virus corona, pelaku pasar juga melihat sentimen ini,” katanya.
Lukman memperkirakan kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.200 sampai Rp16.500 per dolar AS pada hari ini.
Editor : Maji