Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengeluarkan surat edaran terkait aturan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tentang pelarangan Perayaan Tahun Baru 2021 dan Pencegahan Kerumunan Massa dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
DARA | GARUT – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan Gumilar, membenarkan jika pihaknya telah menerima surat edaran yang dikeluarkan Bupati Garut tersebut.
Menurut Budi, ada sejumlah poin yang menjadi perhatian saat libur panjang Nataru, yaitu pertama, tidak boleh ada kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa.
Kedua pelaku usaha hotel dan usaha wisata wajib menaati protokol kesehatan dengan ketat.
“Ketiga setiap pelaku usaha diminta taati SOP yang ada dalam SE tersebut,” ujarnya, Sabtu (26/12/2020).
Selain itu, ujar Budi, setiap wisatawan yang masuk ke Garut juga wajib senantiasa memeriksakan kesehatannya. Pihaknya pun ingin memastikan bahwa yang datang ke Garut dalam keadaan sehat.
“Jadi kalau sakit lebih baik jangan ke Garut lah. Saya minta dipastikan yang mau ke Garut dalam keadaan sehat,” ujarnya.
Budi menyebutkan, selama libur Nataru, semua objek wisata di Garut akan tetap beroperasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Namun, untuk memastikan wisatawan yang datang ke Kabupaten Garut dalam keadaan sehat, pemerintah setempat berencana menyediakan tempat uji cepat (rapid test) Covud-19 di lokasi wisata yang dianggap rawan.
Sehingga, lanjut Budi, ketika ditemukan ada wisatawan yang suhu tubuhnya di atas normal, maka petugas di lokasi wisata itu dapat langsung melakukan rapid test kepada wisatawan tersebut.
Budi menambahkan, terkait aturan kewajiban wisatawan menunjukkan bukti negatif Covid-19, seperti yang tertuang dalam SE Bupati Garut bahwa pemilik usaha mewajibkan pengunjung menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji rapid test atau PCR yang masih berlaku, menurutnya, aturan itu berlaku untuk wisatawan yang berasal dari kota besar, seperti Jakarta.
“Sebab kami menilai, bahwa wisatawan dari Jakarta pasti membawa bukti negatif Covid-19 saat meninggalkan daerahnya. Kalau (wisatawan) dari sekitar Garut, kita lagi godok teknisnya,” katanya.
Budi memprediksi, pada libur Nataru kali ini akan banyak wisatawan yang datang ke Garut. Pihaknya menilai, musim libur kali ini dapat menjadi pelampiasan puncak dari kejenuhan anak-anak yang selama ini melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Dengan libur panjang, kemungkinan wisatawan akan besar. Ada kenaikan dari yang sebelumnya. Kira-kira tak jauh beda dengan libur tahun kemarin,” ujarnya.***
Editor: denkur