DARA | BANDUNG — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melihat, desain dan asumsi lokasi Ibu Kota Baru Indonesia, ada yang kurang tepat. 250 ribu hektare lahan yang disiapkan iru terlalu besar.
“Saya mendukung pemindahan ibukota. Tetapi sebagai arsitek, saya melihat desain dan asumsi ibu kota baru ini ada hal yang kurang tepat. Asumsi lahan yang terlalu luas sampai 250 ribu hektare untuk 1,5 juta penduduk menurut saya itu terlalu luas,” katanya, kemarin, dilansir humas.jabarprov.go.id.
Ia mencontohkan, sejumlah negara yang memindahkan ibu kota negara. Namun, karena lahan terlalu luas, maka banyak penduduknya yang tidak kerasan tinggal di ibu kota baru. “Ibu kota di dunia banyak mengalami kesalahan. Contohnya, Ibu Kota Brasil, Brazilia, tanah terlalu luas, sampai sekarang penduduknya tidak betah dan lain sebagainya. Di Myanmar juga.”
Menurut dia, ibu kota yang ideal dan bisa menjadi referensi adalah Washington DC Amerika. Luas lahan sekitar 17 ribu hektare itu dihuni oleh 700 ribu penduduk.
“Washington DC rasionya 700:1.700, mereka bisa berjalan kaki. Penduduk di kota itu butuh jarak dekat dalam melakukan aktivitas,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan