Para ASN yang berkurban hendaknya mendistribusikan daging hewan kurbannya ke wilayah terdampak bencana.
DARA | Demikian imbauan Pelaksana Harian (Plh) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir.
Menurutnya, daerah yang terkena bencana beberapa waktu lalu di wilayah Bandung Barat antara lain Kecamatan Rongga dan Cipongkor.
Hewan kurban dari ASN yang bertugas di lingkup Pemkab Bandung Barat tersebut akan dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian didistribusikan ke korban dampak bencana.
“Datanya kan sudah ada di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) KBB, sehingga menjadi prioritas utama di sana,” ujar Ade, usai menghadiri kegiatan Halaqoh Ilmiyyah dan Iftitah PKU di Ballroom Gedung B Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Selasa (11/6/ 2024).
Ade memperkirakan yang berkurban tahun ini mengalami peningkatan sekitar 10-15 persen, seiring terlepasnya negeri ini dari pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan pemotongan hewan kurban tahun 2023 saja, hewan yang kurban di wilayahnya berjumlah 14.644 ekor dengan rincian sapi 3.167 ekor, domba 11.285 ekor, kambing 174 ekor dan kerbau 18 ekor.
Sementara menjelang pelaksanaan idul adha 1445 H tersebut Pemkab Bandung Barat, tengah mempersiapkan segala sesuatunya.
“Untuk persiapannya sudah dilakukan sejak 3 Juni 2024 lalu. Kemarin tim dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) sudah melakukan pengontrolan hewan ternak yang akan dijual di lapangan,” kata Ade.
Langkah itu dilakukan untuk menjamin hewan ternak yang dijual para pedagang laik untuk dijadikan hewan kurban.
“Seperti kita ketahui di Indonesia marak penyakit-penyakit yang menjangkiti hewan ternak, sehingga harus dipastikan ternak tersebut laik untuk jadi hewan kurban,” tuturnya.
Plt Kepala Dispernakan KBB, Wiwin Aprianti mengatakan, pemeriksaan hewan kurban di Bandung Barat dilaksanakan oleh petugas Dispernakan, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Jawa Barat I, Paramedis veteriner (PaVeti) Jabar I dan para mahasiswa Unpad.
“Kita juga melakukan sejumlah pemeriksaan mulai di lapak dan hewan kurban on the spot, pemeriksaan ante mortem dan pelabelan sehat mulai 3-16 Juni 2024,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, untuk pemeriksaan post mortem dilakukan mulai 17-21 Juni 2024.
Jumlah petugas pemeriksa berdasarkan SK Kadisnakan, 49 orang yang terdiri dari dokter hewan 11 orang, PPL 14 orang, Paramedis 24 orang.
Selanjutnya, pihaknya bakal melakukan pengawasan pemotongan hewan kurban pada hari H dan hari tasyrik di tempat-tempat tertentu.
Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam mengkonsumsi daging kurban yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
Dalam pelaksanaannya, pihaknya melibatkan para ulama, para ustad dan para pengurus DKM di masing-masing tempat.
“Dengan demikian, masyarakat yang menerima daging kurban menjadi tenang dalam mengkonsumsinya,” kata Wiwin.
Hasil evaluasi pada tahun 2023 jumlah hewan yang diperiksa Dispernakan KBB sebanyak 13.683 ekor dengan rincian, sapi sebanyak 5.476 ekor, kerbau 51 ekor, domba 8.003 ekor dan kambing 153 ekor.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan hingga saat ini kategori hewan sehat sebanyak 4.933 ekor dengan rincian sapi sebanyak 3.465 ekor, kerbau 6 ekor, domba 1.429 ekor, kambing 33 ekor.
Selanjutnya, untuk kategori hewan muda sebanyak 406 ekor dengan rincian sapi 122 ekor dan domba sebanyak 284 ekor. Sementara untuk kategori hewan cacat masih nihil.
“Untuk kategori hewan sakit sebanyak 28 ekor dengan rincian sapi sebanyak 23 ekor dan domba sebanyak 5 ekor. Jumlah hewan yang sudah diperiksa hingga kini sebanyak 5.367 ekor,” ujar Wiwin.****
Editor: denkur
