Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan dari pengajuan sebanyak 4000 buah. Pemkab Cianjur hanya mendapatkan 40 rapid test Corona.
DARA | CIANJUR– Jatah rapid test Corona yang diajukan Pemkab Cianjur ke Pemprov Jawa Barat jauh dari harapan. Bahkan, kuota yang diberikan itu hanya 1 persennya dari kuota rapid test yang telah diajukan.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan dari pengajuan sebanyak 4000 buah. Pemkab Cianjur hanya mendapatkan 40 rapid test Corona.
Rencananya, lanjut Yusman, Pemkab Cianjur akan melakukan pengadaan sendiri sebagai langkah antisipasi dan pengecekan pasien diduga ODP Covid-19 di wilayah itu.
“Dalam pengajuannya Cianjur meminta kuota alat penguji Covid-19 sebanyak 4.000 buah. Namun yang diterima pada beberapa hari lalu hanya 40 buah rapid test,” kata Yusman, kepada wartawan, Rabu (1/4/2020).
Yusman menjelaskan, angka tersebut bahkan jauh dari jumlah ODP dan PDP di Cianjur yang angkanya sudah mencapai sekitar 200-an orang.
“Tapi begitu dapat alatnya kami langsung gunakan dan tes beberapa pasien ODP Covid-19 yang masuk kategori A dan sejumlah tenaga medis yang melakukan penanganan. Alhamdulillah semuanya negatif,” jelasnya.
Dia mengaku tidak mengetahui persis alasan Cianjur hanya mendapatkan kuota yang sedikit. Namun kemungkinan ada pertimbangan mulai dari status Cianjur yang masih hijau dan kebutuhan yang banyak di daerah yang zona merah sedangkan stok di provinsi pun terbatas.
Sebab itu, lanjut dia, rencananya Pemkab Cianjur melakukan pengadaan sendiri rapid test melalui pengalihan anggaran di Dinas Kesehatan.
“Rencananya 500 buah, tapi kemungkinan bisa lebih sebab masih dibahas. Yang jelas akan melakukan pengadaan sendiri untuk stok, sehingga pasien ODP dan yang berisiko bisa segera dites untuk memastikan terpapar atau tidaknya Covid-19,” tandas Yusman.
Editor : Maji