Akhir Tahun 2021, Puluhan Kilo Narkotik Dimusnahkan Kejari Bandung

Kamis, 30 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Jelang akhir tahun, puluhan kilogram narkotika dari berbagai jenis serta berbagai barang bukti tindak pidana umum lainnya dimusnahkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bandung di halaman belakang Kantor Kejari Kabupaten Bandung, Baleendah, Kamis (30/12/2021).


DARA – Barang bukti yang dimusnahkan itu diantaranya adalah puluhan lembar uang palsu, 4,957 kilogram ganja, 0,336 kilogram sabu, 416 butir berbagai jenis psikotropika, 132 buah ponsel, satu unit sepeda motor, 3.738 botol minuman keras, 59 karung pupuk palsu, berbagai jenis senjata tajam dan senjata api.

Kepala Kejari Kabupaten Bandung, Sunarko mengatakan semua barang bukti tersebut merupakan hasil dari perkara pidana umum yang sudah putus di pengadilan.

“Mulai dari ganja, tembakau sintetis, ada juga sabu, ada juga senjata tajam, dan sepeda motor itu sebagai alat untuk tindak pidana,” ujar Sunarko.

Pemusnahan barang bukti kali ini merupakan yang pertama kali dilakukan kembali dalam setahun terakhir. Namun, Sunarko berharap kedepannya pemusnahan bisa dilakukan setiap enam bulan sekali.

“Jadi perkara yang sudah selesai dan sudah di putus segera kita musnahkan jadi masyarakat juga tahu kalau barang-barang tersebut bagi kami itu tidak ada harganya, walaupun kalau dipasaran itu cukup lumayan harganya, namun itu menjadi tidak berharga karena itu racun,” katanya.

Lebih jauh, ia mengatakan jumlah kasus setiap tahunnya terus mengalami peningkatan baik secara kualitas ataupun kuantitas, karena itu sebagai eksekutor pihaknya harus melakukan pemusnahan.

“Ini memang setiap tahun ada peningkatan jumlah karena memang sesuai dengan jumlah penambahan penduduk, namun hal itu (penambahan kasus) berarti keberhasilan aparat dalam membongkar kasus-kasus yang ada,” jelasnya.

Saat ini memang banyak kasus-kasus yang sedang tren, terutama adanya kekerasan seksual yang korbannya masih dibawah umur, serta ada juga yang pelakunya dibawah umur.

Untuk kasus sekarang ini memang banyak kasus yang sedang trend terutama adanya kekerasan seksual korban dibawah umur, ada juga pelakunya dibawah umur. Saat ini, persentase peningkatan kekerasan seksual tidak lebih dari sepuluh persen.

“Ini yang perlu menjadi atensi kita bersama,” katanya.

Editor: denkur

Berita Terkait

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Terduga Pelaku Oplos Gas Masih Dikejar, Kapolres Sukabumi: Identitasnya Sudah Diketahui
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Senin, 16 Desember 2024 - 16:56 WIB

Terduga Pelaku Oplos Gas Masih Dikejar, Kapolres Sukabumi: Identitasnya Sudah Diketahui

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:36 WIB

Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB