Akibat Covid, 136 Dokter Meninggal Dunia, Ini Datanya

Kamis, 15 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: screenshot suara.com/net

Ilustrasi: screenshot suara.com/net

Dokter yang meninggal akibat serangan Covid-19 terus bertambah. Pekan ini saja ada empat dokter yang wafat. Totalnya hingga hari ini mencapai 136 dokter.


DARA | JAKARTA – Wakil Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Ari Kusuma Januarto mengatakan, pekan ini ada empat orang dokter meninggal dunia. Dalam waktu dua pekan Oktober, ada sembilan dokter yang wafat.

“Sehingga total 136 dokter yang meninggal akibat covid-19,” ujar Ari dalam keterangan tertulis PB IDI seperti dikutip dara.co.id dari Kompas.com, Kamis (15/10/2020).

Ari memerinci, para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 71 dokter umum dan 63 dokter spesialis serta dua residen.

Semuanya berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 66 IDI Cabang (kota/kabupaten).

Kemudian, berdasarkan data provinsi, angka kematian dokter terbanyak berada di Jawa Timur (32 dokter).

Disusul Sumatera Utara (23 dokter), DKI Jakarta (19 dokter), Jawa Barat (12 dokter), Jawa Tengah (9 dokter), Sulawesi Selatan (6 dokter), Bali (5 dokter), dan Sumatera Selatan (4 dokter).

Lalu, ada Kalimantan Selatan (4 dokter), Aceh (4 dokter), Kalimantan Timur (3 dokter), Riau (4 dokter), Kepulauan Riau (2 dokter), DI Yogyakarta (2 dokter), Nusa Tenggara Barat (2 dokter), Sulawesi Utara (2 dokter), Banten (2 dokter), dan Papua Barat (1 dokter).

Merujuk data ini, kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan masih terjadi dengan angka kematian yang semakin mengkhawatirkan.

“Sudah ratusan tenaga medis dan tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dalam tugas pelayanan yang terpapar Covid-19. Ini adalah situasi krisis dalam pelayanan kesehatan saat ini,” kata Ari.

“Setiap tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki hak untuk merasa aman di tempat kerjanya. Harus ada kerja sama menyeluruh baik dari pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan,” tuturnya.

Ari menyebutkan, perhatian semua pihak diharapkan bisa membantu tenaga medis dan tenaga kesehatan dapat melanjutkan pekerjaan mereka tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.

“Tidak hanya masyarakat, tetapi kami juga menginginkan pandemi ini cepat berlalu. Situasi ini tidak akan pernah selesai apabila tidak ada kerja sama penuh dari masyarakat sebagai garda terdepan,” ujarnya.***

Editor: denkur | Sumber: Kompas.com

Berita Terkait

110 Juta Orang di Prediksi Mudik Akhir Tahun, Kapolri : Amankan Sebaik-baiknya
Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 18:10 WIB

110 Juta Orang di Prediksi Mudik Akhir Tahun, Kapolri : Amankan Sebaik-baiknya

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:36 WIB

Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB