Akibat Ekonomi Global, Pelaku Usaha Manufaktur Jepang Galau

Senin, 21 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: AGolf News

Foto: AGolf News

DARA | TOKYO- Pelaku usaha manufaktur Jepang galau. Mereka nyaris kehilangan kepercayaan diri sejak tiga bulan terakhir ini. Jajak pendapat bulanan menunjukkan, penurunan ini didorong kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global dan ketegangan perdagangan yang telah berdampak pada sektor korporasi.

Reuters melaporkan hasil jajak pendapat bulanan dilakukan untuk membahas risiko penurunan ekonomi dan pergerakan harga berbagai produk. Survei bulanan ini menemukan sentimen sektor jasa dan manufaktur tetap stabil. Ini sebagai indikasi bahwa permintaan domestik dapat membantu mengimbangi dampak negarif dari ekonomi luar negeri.

Namun sentimen ini berpotensi memburuk dalam tiga bulan mendatang. Melemahnya inflasi dan melambatnya permintaan eksternal berarti BOJ tidak dalam posisi untuk menormalisasi kebijakan moneter, sementara beberapa investor masih berspekulasi soal adanya potensi pelonggaran kebijakan dalam beberapa waktu ke depan.

Kontan.co.id merilis, berdasarkan  survei yang dilakukan 7 Januari hingga 16 Januari lalu Indeks sentimen untuk produsen berada di angka 18, turun lima poin dari bulan sebelumnya. Penurunan tersebut terseret sejumlah sektor seperti baja dan mobil. Sedangkan indeks sektor jasa tetap stabil didorong oleh industri ritel. Hal in mencerminkan kekuatan dalam konsumsi sektor swasta, yang menyumbang sekitar 60% dari domestik.

Ekonomi Jepang seperti dikutip kontan.co.id  telah menyusut 2,5% secara tahunan pada kuartal ketiga tahun fiskal. Capaian ini menjadi penurunan terburuk dalam empat tahun terakhir.

Dalam jajak pendapat kepada 480 perusahaan besar dan menengah, eksportir mengeluh tentang kurangnya permintaan di China dan Amerika Serikat. Mereka pun menyuarakan keprihatinan tentang perang dagang antara kedua mitra dagang utama Jepang tersebut. Sebab permintaan global kini bergerak sangat lamban.

“Amerika Serikat belum berkinerja baik sejak awal tahun fiskal ini. Tetapi negara-negara lain seperti China, India dan Meksiko juga melambat di paruh kedua.” kata seorang manajer di produsen peralatan transportasi dalam survei tersebut.

Banyak analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jepang telah membaik pada kuartal ini. Tetapi gesekan perdagangan global dan perlambatan ekonomi di China telah meningkatkan risiko terhadap ekonomi Jepang, terutama dari sisi ekspor.

Sumber: reuters/kontan.co.id

Berita Terkait

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat
Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional
Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia
KAI Bersama UMKM Binaan Turut Serta dalam Program Pelatihan “UMKM Naik Kelas” untuk Wujudkan Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan
Pertamina Tegaskan Kualitas Pertamax Sesuai Spesifikasi
FIFGROUP Raih Penghargaan Indonesia Digital Sustainability Awards 2025
Apresiasi Agen Hebat, Pegadaian Gelar Agen Pegadaian Awards 2024 National
Tren Belanja Online 2024: 62% Gen Z Belanja via Live Shopping
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 12:53 WIB

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:56 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:40 WIB

Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:36 WIB

KAI Bersama UMKM Binaan Turut Serta dalam Program Pelatihan “UMKM Naik Kelas” untuk Wujudkan Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan

Rabu, 26 Februari 2025 - 19:54 WIB

Pertamina Tegaskan Kualitas Pertamax Sesuai Spesifikasi

Berita Terbaru

Masjid Al Jabbar (Foto: Ist)

BANDUNG UPDATE

Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini

Senin, 3 Mar 2025 - 16:06 WIB

JABAR

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Mar 2025 - 15:46 WIB

Bupati Sukabumi, Asep Japar (Foto: Istimewa)

JABAR

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Senin, 3 Mar 2025 - 15:18 WIB