DARA | BANDUNG – Hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/5/2020) malam, mengakibatkan ribuan rumah di Kecamatan Dayeuhkolot terendam banjir dengan ketinggian bervariatif antara 100-200 sentimeter.
Hingga Sabtu (2/5/2020) pagi, banjir pun masih merendam sebagian pemukiman warga baik di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, yang langganan terendam banjir luapan air dari Sungai Citarum tersebut.
Seorang warga Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot, Yadi (45) mengatakan, banjir mulai menerjang sekitar pukul 22.00 WIB dan puncaknya dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
“Dini hari airnya semakin tinggi merendam rumah-rumah warga di daerah sini (Bojongasih),” kata Yadi saat dihubungi dara.co.id melalui telepon seluler, Sabtu (2/5/2020).
Yadi menjelaskan, banjir yang merendam pemukiman warga di daerahnya dipicu adanya tanggul jebol di bantaran sungai Citarum yang tergerus akibat proyek normalisasi sungai.
“Faktor utamanya sih adanya kikisan-kikisan tanggul yang tidak merata akibat proyek pembangunan Citarum Harum. Karena tanggulnya sangat rendah sekali, sehingga elevasi air sungai ketika banjir besar bisa melampaui tanggul,” ujarnya.
Akibat kondisi tersebut, kata dia, daerahnya menjadi sangat rawan diterjang banjir bandang. Apalagi ini bukanlah pertama kalinya terjadi banjir akibat air sungai melampaui tanggul tersebut.
“Di sini sangat rawan dan berbahaya, karena kalau arus deras bisa terjadi banjir bandang ke pemukiman warga,” ucapnya.
Ia bersama warga di Kampung Bojongasih berharap agar secepatnya ada solusi untuk permasalahan tersebut. “Kami meminta kepada pemerintah untuk segera membenahi tanggul, selanjutnya tolong perhatikan pengajuan-pengajuan yang sering kami buat bahwa di daerah kami membutuhkan polder dan pintu air yang mana sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” harapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Pusdalop BPBD Kabupaten Bandung, total terdampak banjir di wilayah Kabupaten Bandung sebanyak 24.898 Kepala Keluarga dan 81.088 jiwa. Rumah terendam sebanyak 21.888 unit, 96 tempat ibadah, 46 sekolah, 27 fasos/fasum. Pengungsi sebanyak 55 KK, 187 jiwa.***
Editor: Muhammad Zein