Akibat Stunting Kemampuan Kognitif tak Berkembang Maksimal

Jumat, 12 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: Kompas

ILUSTRASI. Foto: Kompas

DARA | BANDUNGStunting pada anak dapat berakibat kemampuan kognitif tidak berkembang maksimal. Karena itu, stunting dapat menjadi faktor rendahnya kualitas SDM karena berpengaruh terhadap produktivitas.

Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil, perilaku dan kesadaran hidup bersih dan sehat masyarakat Indonesia perlu ditingkatkan sejak dini. Untuk mencegah stunting, perilaku hidup bersih dan sehat harus sudah terbentuk pada periode emas, yakni seribu hari pertama kehidupan (HPK).

“Di mana akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi,” katanya, saat menjadi pembicara pada Lokakarya Penguatan Posyandu dengan Pemberdayaan Masyarakat dalam Rangka Pencegahan Stunting di Marbella Suites Hotel, Kabupaten. Bandung, tempo hari.

Atalia menambahkan, status gizi masyarakat yang baik merupakan fondasi pendidikan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, pendidikan kesehatan dan perubahan perilaku pada remaja menjadi kunci keberhasilan dalam mempersiapkan generasi bebas stunting.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Kirana Pritasari, mengatakan, stunting menjadi salah satu fokus Sustainable Development Goals (SDGs) no 2 yakni mengakhiri segala bentuk malnutrisi termasuk stunting pada tahun 2030. “Sejalan dengan prioritas global tersebut, salah satu prioritas pembangunan kesehatan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2015-2019, adalah perbaikan gizi, khususnya menurunkan prevalensi stunting yang dalam Program Indonesia Sehat dijalankan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Pendekatan Keluarga.,”

Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 memperlihatkan proporsi stunting pada balita menurun 7% dibandingkan tahun 2013, yakni 37.2% pada tahun 2013 menjadi 30.7% pada tahun 2018. Penelitian  yang sama juga menunjukkan, proporsi stunting pada bayi umur dua tahun (baduta) adalah 29.9%.

“Tentu hal ini hasil yang cukup menggembirakan, namun kita jangan lengah, karena angka tersebut belum lah memuaskan karena belum mencapai target RPMN ke III yang pada tahun 2019 memasuki tahun terakhir pelaksanaannya,” ujarnya.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 27 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 27 Februari 2025
BAZNAS Jabar Salurkan Paket Munggahan untuk Kurir Pos, PT Pos Ajak Karyawan Berinfak
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 26 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 26 Februari 2025
Waduh, Banyak Remaja di Kabupaten Bandung Terjerat Narkoba, Bikin Miris Ketua TP PKK
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 25 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 25 Februari 2025
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 06:31 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 27 Februari 2025

Rabu, 26 Februari 2025 - 11:09 WIB

BAZNAS Jabar Salurkan Paket Munggahan untuk Kurir Pos, PT Pos Ajak Karyawan Berinfak

Rabu, 26 Februari 2025 - 06:12 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 26 Februari 2025

Rabu, 26 Februari 2025 - 06:09 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 26 Februari 2025

Selasa, 25 Februari 2025 - 11:53 WIB

Waduh, Banyak Remaja di Kabupaten Bandung Terjerat Narkoba, Bikin Miris Ketua TP PKK

Berita Terbaru