Akses Jalan bisa Terputus, Abrasi di Desa Citotok Kabupaten Pangandaran Mengkhawatirkan

Sabtu, 14 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: ruber.id

ILUSTRASI. Foto: ruber.id

DARA | PANGANDARAN – Abrasi di kawasan pesisir pantai di Desa Citotok, Kabupaten Pangandaran sudah mengkhawatirkan, dan bisa memutus akses jalan di sekitarnya.

Penilain tersebut dilontarkan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat  meninjau pesisir pantai di Desa Citotok dan tempat pendaratan perahu nelayan di Desa Legok Jawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, kemarin.

“Sekalipun di situ ada kewenangan pemerintah pusat karena berdekatan dengan jalan, juga ada kewenangan pemprov. Kalau dibiarkan jalan bisa terputus, apalagi itu jalan inti,” ujar Uu.

Untuk memenuhi harapan masyarakat setempat, lanjut Uu, penindakan terhadap abrasi akan segera dikaji dan diharapkan proyek bisa dikerjakan pada 2020.

Sementara terkait kondisi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Legok Jawa, menurut Uu, tempat pendaratan perahu nelayan memang selalu dangkal. Meski begitu, nelayan di desa itu merasa pengerukan di tempatnya harus segera dilakukan karena menghambat aktivitas mereka untuk melaut.

“Dulu pendaratan ikan bisa dengan mudah di bibir pantai, sekarang jauh sehingga banyak perahu yang rusak karena medan pendaratan yang sulit,” katanya.

Karena itu, beban pengeluaran nelayan bertambah untuk memperbaiki perahu yang rusak. Jauhnya tempat pendaratan pun mematahkan semangat nelayan untuk melaut.

“Karena susah berangkat dan datangnya, maka minta dikeruk,” ujar dia.

Nantinya, lanjut Uu, pengerukan kawasan TPI Desa Legok Jawa juga berdampak positif terhadap pendapatan nelayan. “Akan ada peningkatan hasil tangkapan dari nelayan. Sehingga, pendapatan nelayan akan lebih baik dan kesejahteraan meningkat.”

Menurut Uu, pengerukan di sana harus memakai teknologi yang canggih. Kalau melakukan secara manual tidak akan bertahan lama. “(Kalau) mengeluarkan dana, manfaatnya akan lebih lama.”***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Atap Kelas SMP IT Al Ghazali Sukabumi Roboh Diterjang Luapan Air Sungai
Kepala DPMTSP Jabar Dedi Taufik Siapkan Strategi Jaga Iklim Investasi di Jabar
Arus Balik Meningkat, Polres Garut Laksanakan One Way 8 Kali
Bupati Garut Tinjau Lokasi Tanah Bergerak di Singajaya, Status Tanggap Darurat Segera Ditetapkan
Kang Demul Bakal Ngantor di Daerah, Ini Sebutan Kantor Gubernur Jabar di 5 Wilayah
DPRD Kabupaten Sukabumi Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1446 H
Serahkan Zakat ke Baznas, Bupati Sukabumi Bilang Begini
H-3 Lebaran, Arus Mudik di Tol Cisundawu Ramai Lancar
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 17:15 WIB

Atap Kelas SMP IT Al Ghazali Sukabumi Roboh Diterjang Luapan Air Sungai

Minggu, 6 April 2025 - 21:14 WIB

Arus Balik Meningkat, Polres Garut Laksanakan One Way 8 Kali

Minggu, 6 April 2025 - 20:50 WIB

Bupati Garut Tinjau Lokasi Tanah Bergerak di Singajaya, Status Tanggap Darurat Segera Ditetapkan

Minggu, 30 Maret 2025 - 19:57 WIB

Kang Demul Bakal Ngantor di Daerah, Ini Sebutan Kantor Gubernur Jabar di 5 Wilayah

Minggu, 30 Maret 2025 - 19:30 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1446 H

Berita Terbaru


Bupati Bandung Dadang Supriatna menghadiri panen raya padi di Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay.(Foto: maji/dara)

BANDUNG UPDATE

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Senin, 7 Apr 2025 - 13:23 WIB