Aksi Bela Palestina Bermunculan di Amerika dan Eropa

Minggu, 16 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ribuan demonstran di sejumlah Amerika Utara dan Eropa, termasuk orang Yahudi, menggelar aksi solidaritas membela Palestina dalam konflik dengan Israel. (REUTERS/Eduardo Munoz/CNNIndonesia)

Ribuan demonstran di sejumlah Amerika Utara dan Eropa, termasuk orang Yahudi, menggelar aksi solidaritas membela Palestina dalam konflik dengan Israel. (REUTERS/Eduardo Munoz/CNNIndonesia)

Aksi solidaritas bela Palestina bermunculan di sejumlah kota di Amerika Utara dan Eropa. Mereka berunjuk rasa menyerukan agar Israel mengakhiri serangan di Jalur Gaza.


DARA – Sekitar 2.000 orang muncul di daerah Bay Ridge di Brooklyn. Mereka meneriakkan ‘bebaskan Palestina’ dan “dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka.”

Mereka mengibarkan bendera Palestina dan memegang plakat bertuliskan ‘akhiri Apartheid Israel’ dan ‘kebebasan untuk Gaza.’

Banyak pengunjuk rasa mengenakan syal hitam dan putih, merah dan putih, keffiyeh.

Beberapa orang Yahudi juga turut hadir. Mereka membawa poster bertuliskan ‘Bukan atas nama saya’ dan ‘solidaritas dengan Palestina.’

Demikian berita yang dilansir CNNIndonesia dari AFP, Minggu (16/5/2021).

Selain di Brooklyn, unjuk rasa itu berlangsung di kota-kota termasuk New York, Boston, Washington, Montreal dan Dearborn, Michigan.

“Saya di sini karena saya ingin kehidupan Palestina sama dengan kehidupan Israel dan hari ini tidak,” kata salah satu pengunjuk rasa, Emraan Khan sambil melambaikan bendera Palestina.

“Ketika Anda memiliki negara bersenjata nuklir dan negara bagian lain dengan penduduk desa yang berbatu-batu, jelas siapa yang harus disalahkan,” tambahnya.

Seorang mahasiswa yang ikut demo, Alison Zambrano (20), melakukan perjalanan dari negara bagian Connecticut.

“Warga Palestina memiliki hak untuk hidup bebas dan anak-anak di Gaza tidak boleh dibunuh,” katanya.

Mashhour Ahmad (73) yang tinggal di New York selama 50 tahun, mengatakan jangan salahkan korban atas agresi tersebut.

“Saya memberi tahu Pak Biden dan kabinetnya berhenti mendukung pembunuhan. Dukung para korban, hentikan penindasan. Kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel baru-baru ini adalah genosida,” imbuhnya.

Ratusan orang juga berunjuk rasa di Monumen Washington, ibu kota AS. Di Montreal, ribuan orang berdemonstrasi menyerukan pembebasan Palestina.

Para pengunjuk rasa di Kanada juga mengecam ‘kejahatan perang’ yang dilakukan oleh Israel di Gaza. Mereka membawa poster yang menuduh Israel melanggar hukum internasional.

Tak hanya di Amerika Serikat (AS), aksi solidaritas terhadap Palestina juga berlangsung di beberapa wilayah di Eropa.

Di London, ribuan pengunjuk rasa long march menuju kedutaan Israel. Mereka juga membawa poster bertuliskan tuntutan ‘hentikan pengeboman Gaza’ dan nyanyian ‘Bebaskan Palestina.’

“Kali ini berbeda. Kali ini kami tidak akan disangkal lagi. Kami bersatu. Kami sudah muak dengan penindasan,” kata Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zomlot kepada para demonstran.

Penyelenggara mengklaim aksi itu dihadiri oleh 150 ribu orang. Namun, polisi tak dapat mengkonfirmasi jumlah itu.

Dua pemain Leicester, Hamza Choudhury dari Inggris dan Wesley Fofana dari Prancis, mengibarkan bendera Palestina setelah timnya menjuarai final Piala FA.

Sementara itu, di Madrid, sekitar 2.500 orang, berbaris menuju alun-alun Puerta del Sol di pusat kota.

“Kami ingin meminta Spanyol dan otoritas Eropa tidak bekerja sama dengan Israel, karena dengan diam mereka, mereka bekerja sama,” kata seorang perawat Ikhlass Abousiane (25) asal Maroko.

Boikot Israel

Ribuan orang berbaris di Berlin dan kota-kota Jerman lainnya menyusul seruan dari kolektif Samidoun. Aksi protes lain juga digelar di Frankfurt, Leipzig, dan Hamburg.

Tiga aksi unjuk rasa digelar di distrik kelas pekerja Neukoelln selatan Berlin, rumah bagi sejumlah orang yang memiliki keturunan dari Turki dan Arab.

Para pengunjuk rasa meneriakkan ‘boikot Israel’ dan melemparkan batu dan botol paving ke arah polisi. Beberapa orang ditangkap dalam insiden itu.

Selasa lalu, bendera Israel dibakar di depan dua Sinagoga atau tempat ibadah orang Yahudi, di Bonn dan Muenster, Prancis.

Polisi berusaha membubarkan pengunjuk rasa dengan gas air mata. Sementara, beberapa orang terus melempari batu.***

Editor: denkur | Sumber: CNNIndonesia

 

Berita Terkait

Sultan Bahas Kerja sama Pertahanan dan Pangan Dengan Beberapa Senator Rusia
Pimpin Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK, Puan: Siapapun yang Terpilih Harus Tingkatkan Kinerja Lembaga
Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 20:29 WIB

Sultan Bahas Kerja sama Pertahanan dan Pangan Dengan Beberapa Senator Rusia

Jumat, 15 November 2024 - 20:24 WIB

Pimpin Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK, Puan: Siapapun yang Terpilih Harus Tingkatkan Kinerja Lembaga

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Berita Terbaru