Gunung Semeru erupsi hingga menelan korban jiwa. Kini, Gunung Awu pun naik level jadi level 2 alias Waspada, sebab terpantau ada peningkatan aktivitas vulkanik.
DARA – Gunung Awu yang terletak Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan, berdasarkan pengamatan visual dari pos pantau Gunung Awu belum terlihat adanya perubahan aktivitas permukaan yang signifikan. Pada periode September – Desember asap dari kawah utama belum teramati dari puncak gunung yang memiliki tinggi 1.320 meter tersebut.
Sementara itu dari aktivitas kegempaan, petugas pos pantau Gunung Awu mencatat ada peningkatan aktivitas vulkanik berupa gempa yang berkisar 7-26 kejadian per hari. Kejadian vulkanik tersebut mengindikasikan adanya tekanan magma dari dalam gunung api tersebut.
“Sebelumnya maksimum 5 kejadian per hari,” ujar Kepala PVMBG Andiani dalam konferensi pers daring, Minggu (12/12/2021).
Terkait potensi bahaya, Andiani mengatakan ada potensi terjadinya erupsi magmatik berupa lontaran lava pijar maupun erupsi fraktif yang menyemburkan gas. Selain itu, ia juga menyebut bila terjadi pembongkaran kubah lava bisa muncul potensi aliran lahar yang terbawa oleh air hujan.
“Bahaya lainnya adalah emisi gas dari dalam gunung api seperti CO, CO2, H2SN2 dan CH4. Gas-gas tersebut bisa membahayakan jiwa, jika konsentrasi yan dihirup lebih dari batas aman,” ujar Andiani, seperti dikutip dari detikcom, Minggu (12/12/2021).
Ia mengatakan, interval erupsi Gunung Awu berkisar 1-100 tahun. Gunung api ini memiliki potensi erupsi dengan eksplosivitas tinggi dan secara historis paling banyak menelan korban dibandingkan gunung api lainnya di Sulawesi Utara. Ia juga menyebut Gunung Awu pernah memakan korban sedikitnya 5.301 jiwa dan menjadikannya sebagai gunung api paling mematikan keempat di Indonesia.
Terakhir Gunung Awu erupsi pada Juni 2004, ketika itu terjadi erupsi yang menghasilkan kolom erupsi setinggi 2 KM di atas puncak kawah dan menyisakan kubah lava di dalam kawahnya yang memiliki diameter sekitar 370 meter dan tinggi 30 meter.
“Berdasarkan evaluasi, maka terhitung pada 12 Desember 2021 pukul 10 WITA, tingkat aktivitas Gunung Awu dinaikkan dari level 1 normal ke level 2 waspada,” tegas Andiani.
Pihaknya pun memberikan rekomendasi agar warga atau wisatawan tak melaksanakan aktivitas dalam radius 1 KM dari puncak Gunung Awu. Andiani pun meminta agar masyarakat tetap tenang dan tak terpancing isu-isu terkait aktivitas Gunung Awu selain dari sumber yang terpercaya seperti Badan Geologi atau pemerintah setempat.
“Masyarakat juga diimbau untuk mengikuti arahan dari BPBD dan berkoordinasi dengan pos pengamatan Gunung Awu. Selain itu bisa memantau perkembangannya melalui aplikasi Magma Indonesia yang bisa diakses website,” pungkas Andiani.
Editor: denkur | Sumber: detikcom