Hasil test swab, 30 pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bandung Barat dinyatakan negatif Covis-19. Sebelumnya disebutkan reaktif.
DARA | BANDUNG – Pegawai yang diswab tersebut sebagai tindak lanjut dari tracking Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang positif dan kini masih dirawat di BKPSDM Jabar.
Begitu juga dengan dua pegawai sekretariat daerah yang dinyatakan reaktif saat rapid tes massal, hasil swabnya negatif.
“Alhamdulillah, hasil swab tes para pegawai pemda yang sebelumnya reaktif ketika dirapid ternyata negatif,” tutur Sekretaris Dinkes KBB, Nanang Ismantoro, di Ngamprah, Kamis (23/7/2020).
Menurut Nanang, sejak beberapa waktu lalu dinkes road show melayani permintaan rapid tes di lingkungan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Hari ini giliran dua SKPD yakni Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) dan Dinas Perikanan dan Peternakan melakukan rapid tes terhadap 110 pegawai.
Hasilnya, satu orang pegawai disperindag dinyatakan reaktif dan sementara ini diminta untuk menjalani swab tes untuk memastikan terpapar atau tidaknya yang bersangkutan. Pada hari sebelumnya, di dinas pariwisata dan kebudayaan mengalami hal yang sama.
Meski demikian, ia mengatakan hasil rapid tes tersebut belum tentu seseorang positif terpapar Covid-19. Namun, metode reverse transcription-Polymerase Chaun Reaction (RT-PCR) dengan swab cairan dalam hidung dan tenggorokan lebih efektif untuk memutus transmisi COVID-19.
“Untuk screaning individu di fase awal, maka swab PCR adalah pilihan pertama. Jadi swab aja langsung,” ujar Nanang.
Nanang beralasan jika pihaknya melakukan rapid tes, dengan pertimbangan ketersediaan alat yang ada di dinkes sekarang ini. Namun, cara yang tepat untuk memutus transmisi virus adalah dengan mengenali individu yang terjangkit di fase awal infeksi atau di fase individu masih berpotensi untuk menularkan virus ke orang lain.
Nanang menilai rapid test dengan sampel darah untuk melihat antibodi terhadap virus COVID-19 tidak efektif jika digunakan pada fase awal infeksi.
Menurutnya, literatur positivitas skrining di fase awal menggunakan rapid tes antibodi sensitivitasnya berkisar antara 20 hingga 30 persen. “Secara akurasi, swab test lebih akurat sebagai patokan diagnosis dibandingkan rapid test,” jelasnya.
Tekait data terakhir, perkembangan penderita Covid-19 di KBB hingga saat ini, Nanang menyebutkan pasien positif seluruhnya 84 orang, meninggal 4 orang, sembuh 66 orang, masih aktif 14 orang.
“Yang masih aktif, dirawat di rumah sakit 9 orang, isolasi di BKPSDM Jabar 2 orang dan isolasi mandiri 3 orang. Kalau yang di Masjid As-Shidiq sudah dikosongkan. Pasiennya kan tinggal satu dan kita titip di RSUD Cililin,” pungkas Nanang. ****
Editor: denkur