Kehidupan mengajarkan kita banyak hal. Menjadi anak yatim piatu sejak kecil tak membuat Alhani Nurhasanah (23) menjadi orang yang fesimis menghadapi kehidupan ini.
DARA | BANDUNG – Ai begitu ia biasa dipanggil. Ia berjuang melanjutkan kehidupannya dan berusaha membiayai adiknya yang kini duduk di bangku SMA. Padahal, ia sendiri masih kuliah yaitu di STAI Yamisa, Soreang Kabupaten Bandung. Namun, ia tetap berbagi tak hanya untuk biaya kuliahnya tapi juga untuk adiknya.
Ai yang kini berusia 22 tahun, selain kuliah juga mengajar di RA Al-Wahyudin dengan pendapatan hanya Rp 300.000/bulan. Juga mengajar di DTA Ar-Rohmah dengan pendapatan sebasar Rp100.000/bulan. Selain itu Ai juga menjadi guru privat Al-Quran, dengan pendapatan tidak menentu.
Alhasil perbulannya Ai hanya punya uang kurang lebih Rp500.000. Namun, dari uang sebesar itu ia mampu membiayai adiknya.
Selain menjadi guru dan mahasiswa, Ai selalu aktif dalam kegiatan keorganisasian mahasiswa yang menjadikannya memenangkan beberapa perlombaan, baik tingkat desa, se-kabupaten, dan se- Jawa Barat, diantaranya :
Juara 1 Pidato tingkat desa pada tahun 2017
Juara 2 MTQ tingkat desa pada tahun 2017
Juara 1 Tahsin tingkat kabupaten Bandung pada tahun 2018
Juara 2 tahfidz guru RA tingkat kabupaten Bandung pada tahun2019
Juara 1 Putri Murotal Al-Quran tingkat kabupaten Bandung pada tahun 2019
Tahun ini menjuarai lomba Putri Murotal Al-Quran ke 3 se- Provinsi Jawa Barat
Dalam kehidupan yang penuh dengan hirup pikuk kita sebagai manusia harus senantiasa menghadang segala badai yang menerjang, seperti Alhani Nurhasanah ini, dengan menjadikannya sebagai kepala keluarga untuk adiknya, ia rela bekerja sekaligus menjadi mahasiswa untuk ia menuntut ilmu.
“Situasi bukanlah penghambat untuk segalanya ketika kita masih berusaha dan menggantungkan semua pada Allah ta’ala,” ujarnya.***
Wartawan (Job): adinda rohimah-dela fatimah azzahra | Editor: katrin lestari