DARA | CIANJUR — Lumpur akibat luapan air drainase di dalam kota menutup kawasan alun-alun Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (27/8/2019) malam. Air meluap akibat banyaknya sampah yang menutupi sepanjang saluran air tersebut.
Rudi Suryadi (51), warga setempat mengatakan, kejadian banjir yang menyebabkan landmark Kabupaten Cianjur itu tertutup lumpur terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Banjir hampir menggenangi seluruh kawasan Alun-alun Cianjur dengan ketinggian air sekitar 40 centimeter.
“Luapannya berasal dari drainase yang banyak tersumbat sampah,” ujar Rudi, kepada wartawan, Rabu (28/8/2019).
Meskipun air menggenangi kawasan Alun-alun, lanjut dia, beruntung pemukiman warga di sekitar kawasan itu tak ikut teregenang. “Kita duga debit air yang tinggi tersebut akibat aliran dari wilayah Kecamatan Cugenang yang mengalami hujan, sebab wilayah perkotaan tidak hujan pada Selasa malam, kemarin,” katanya.
Menurut dia, air mulai surut sekitar pukul 23.00 WIB, setelah pihak RT dan RW di Kampung Gedong Asem, Kecamatan Cianjur lokasi alun-alun itu berada berkoordinasi agar pintu air sungai ditutup untuk ke drainase di kawasan tersebut. “Air memang surut. Tapi menyisakan lumpur ini. Kalau alun-alun yang tertutup material lumpur di pintu masuk dekat kawasan Mesjid Agung dan sebagian rumput sintetis. Selain itu lapangan sekolah Gedong Asem juga tertutup lumpur setinggi beberapa centimeter.” ujarnya.
Rudi mendesak Pemkab Cianjur segera memperbaiki drainase dan mencegah penyumbatan akibat tumpukan sampah. Warga khawatir, banjir akan kembali terjadi apalagi jika memasuki musik hujan.
Kejadian hingga parah tersebut, menurut dia, baru pertama terjadi. Kalau pun debitnya tinggi, biasanya hanya sampai batas drainase.
“Kemungkinan ada jalur drainase juga yang tidak berfungsi, selain masalah penyumbatan akibat sampah. Kami harap bisa segera ditangani, supaya warga tidak khawatir ketika nanti musim hujan, sebab kemarau saja sudah begini parah,” katanya.
Sementara itu, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, menduga, luapan air dari jaringan drainase itu akibat banyaknya sampah yang dibuang sembarangan hingga menyumbat aliran air. Oleh karena itu pihaknya berharap warga tidak membuang sampah sembarangan.
“Ke depannya jangan buang sampah sembarangan. Apalagi ke sungai, sebab bisa menyumbat dan mengakibatkan banjir. Kalau urusan drainase, nanti dinas teknis akan memeriksanya,” ujar Herman.
Menurut dia, Pemkab Cianjur melalui petugas dari Dinas Lingkungan Hidup membersihkan lumpur di pintu masuk dan kawasan inti dari Alun-alun Cianjur Rabu (28/8/2019), agar landmark Cianjur yang diresmikan langsung Presiden RI, Joko Widodo, beberapa waktu lalu bisa kembali dikunjungi pengunjung.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan