Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal pada tanggal 10, 11, dan 12 April 2021, sejak pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk Barat.
DARA – Pengamatan itu untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan, dan juga dalam rangka rukyatul hilal bulan Ramadan 1442 H.
“Rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah Matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah Matahari terbenam ini disebut sebagai hilal,” kata Staff Peneliti Bosscha Yatni, seperti dikutip dara.co.id dari Ayobandung, Senin (12/4/2021).
Pengamatan dilakukan menggunakan dua buah teleskop berukuran 106 mm dan 66 mm berjenis refraktor yang masing-masing dilengkapi detektor kamera berbasis CCD.
Yatni menjelaskan citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.
Kegiatan ini merupakan pengamatan internal yang hanya dihadiri oleh staf Observatorium Bosscha, untuk mematuhi imbauan agar tidak berkegiatan yang melibatkan banyak orang di suatu tempat selama pandemi Covid-19.
“Masyarakat yang berminat dapat menyaksikan pengamatan hilal ini secara daring melalui live streaming pada kanal YouTube resmi Observatorium Bosscha,” jelasnya.
Menurutnya beberapa hari pengamatan, tim peneliti sempat terkendala cuaca terutama hadirnya awan. Namun, hari Minggu dan Sabtu tim peneliti telah mendapatkan hasil gambar bulan sabit tua Sya’ban.
“Cuacanya lumayan menegangkan, kadang cerah siang hari, mendung di sore hari. Namun karena kita sudah dapat hasil bulan sabit tua, kita terus amati lagi,” katanya.***
Editor: denkur | Sumber: Ayobandung