Amerika dan Israel Keluar dari UNESCO

Rabu, 2 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: net

Ilustrasi: net

DARA | JAKARTA – Amerika Serikat dan Israel mulai 1 Januari 2019, resmi keluar dari anggota Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya (UNESCO). Alasannya karena kedua negara itu tidak sepakat dengan sejumlah kebijakan lembaga itu yang berkaitan dengan Palestina.

Baik AS maupun Israel sudah mengajukan pengunduran diri sejak Oktober 2017. Lebih dulu menyatakan akan keluar adalah Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley disusul sekutunya itu. Israel memprotes pernyataan UNESCO yang menyatakan tidak mengakui Kota Hebron diduduki oleh Negeri Zionis itu. UNESCO juga mengkritik pencaplokan Yerusalem Timur oleh Israel yang diperebutkan dengan Palestina.

Sedangkan AS menuding kebijakan UNESCO cenderung anti-Israel. Kedua negara menolak ketika lembaga itu menerima Palestina sebagai anggota penuh pada 2011 lalu, seperti dilansir dari Middle East Monitor, Rabu (2/1).

Padahal AS turut membantu pendirian UNESCO, selepas Perang Dunia II. Mereka juga menjadi salah satu penyumbang terbesar, yakni sekitar 22 persen, buat lembaga yang bertugas merawat budaya dan peradaban, salah satunya dengan menetapkan daftar Situs Warisan Dunia. Mereka juga bertugas membantu pendidikan di negara-negara berkembang.

Hanya saja sejak UNESCO menerima Palestina sebagai anggota delapan tahun lalu, AS berhenti memberi sumbangan yang diikuti oleh Israel. Meski demikian, institusi itu menyatakan mereka sudah bisa beradaptasi dengan anggaran yang ada. Dilansir dari CNN,

Meski begitu, AS menyatakan hanya ingin menjadi negara pemantau non-anggota UNESCO dan tetap mengawal masalah-masalah perlindungan situs warisan dunia, kebebasan pers, dan pendidikan.

Di masa lalu AS juga pernah hengkang dari keanggotaan UNESCO. Yakni tepatnya pada 1984 di masa pemerintahan Presiden Ronald Reagan. Mereka menuduh lembaga itu korup dan salah urus, serta cenderung pro Uni Soviet. Mereka baru bergabung kembali menjadi anggota penuh pada 2003.***

Editor: denkur

Berita Terkait

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25
Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Februari 2025 - 15:47 WIB

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 8 November 2024 - 21:38 WIB

Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman

Minggu, 3 November 2024 - 18:36 WIB

Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis

Berita Terbaru

Masjid Al Jabbar (Foto: Ist)

BANDUNG UPDATE

Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini

Senin, 3 Mar 2025 - 16:06 WIB

JABAR

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Mar 2025 - 15:46 WIB

Bupati Sukabumi, Asep Japar (Foto: Istimewa)

JABAR

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Senin, 3 Mar 2025 - 15:18 WIB