DARA | BANDUNG – Setelah beberapa hari mendapat perawatan di RSUD Al Ihsan, Kabupaten Bandung, Aminah bisa pulang ke kampung halamannya, di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. TKW yang sempat terlantar belasan tahun di Arab Saudi itu, diberangkatkan menggunakan ambulans, Rabu tepat pukul 11.30 WIB.
Serah terima perawatan Aminah selanjutnya dilakukan Pemprov Jawa Barat, diwakili Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat, Drs Mochamad Ade Afriandi, MT, kepada Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Cianjur, Ir H Yanto Hartono, MM, dan keluarga Aminah, diwakili putra tunggalnya, Dede Ridwan.
Ade mengucapkan berterima kasih atas kesediaan dan kerja sama semua pihak, baik pemerintah Arab Saudi, BNP2TKI, seluruh jajaran Pemprov Jawa Barat maupun Pemkab Cianjur, yang telah menangani Aminah. Terima kasih pun ia ucapkan kepada wartawan yang berperan signifikan dalam menyebarkan informasi.
Sehingga, keberadaan keluarga Aminah dapat cepat diketahui. Menurut Ade, kontribusi wartawan akan menjadi catatan penting dalam mencari pola penanganan krisis di masa yang akan datang.
“Dan semoga jasa bapak dan ibu akan dibalas oleh Allah SWT,” ujar Kepala Disnakertrans.
Dalam kesempatan itu, Ade juga menyampaikan salam dari Gubernur Jawa Barat untuk Aminah. Gubernur berharap, lain waktu bisa bertemu langsung dengan Aminah.
“Kami juga menitipkan perawatan selanjutnya atas Bu Aminah kepada Pemkab Cianjur dan keluarga. Semoga semua yang akan merawat Bu Aminah diberikan kesabaran dan kesehatan,” katanya, seraya menambahkan, pihak RSUD Al Ihsan, telah memberikan upaya terbaiknya selama 14 hari merawat Aminah sebelum keluarganya dapat diidentifikasi dan dipertemukan pada hari Minggu, 19 Mei lalu.
Sementara itu, Asda II Kabupaten Cianjur, Yanto Hartono, berterima kasih kepada Pemprov Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan rencana kerja pihaknya dalam mendukung Aminah dan keluarganya.
“Kami akan segera mengaktifkan BPJS untuk perawatan kesehatan Bu Aminah dan support lain yang dimiliki kabupaten, provinsi, dan pusat untuk menopang keluarga Aminah dalam merawat,” katanya.
Menurut Kepala Disnakertrans Jawa Barat, sesaat setelah memberangkatkan Aminah, pihaknya mendapatkan dua pelajaran penting melalui kasusini. Pertama, pelajaran tentang pola respons cepat (quick respons) ketika ada kasus kemanusiaan terutama berkaitan dengan pekerja migran. “Ternyata, kekuatan media dapat benar-benar sangat efektif dalam upaya pencarian keluarga dan diseminasi informasi.”
Pelajaran Kedua,lanjut dia, Pemprov Jawa Barat telah memutuskan bahwa pembangunan sistem navigasi dalam Program Migran Juara adalah sesuatu yang sangat urgent. “Kami harus mampu menyelesaikan seluruh persiapan yang diperlukan. Sistem Smart Migration harus sudah dapat dioperasikan, setidaknya di awal tahun 2021.”
Editor: Ayi Kusmawan