Anggaran Penanganan Covid-19 Capai Rp4,5 Triliun, Pemprov Jabar Baru Serap 48 Persen

Kamis, 3 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Penyerapan BTT untuk bantuan sosial sudah 48,4 persen (dari anggaran Rp3,895 triliun), dan BTT untuk kesehatan sudah 78 persen (dari anggaran Rp607 miliar),” kata Ridwan Kamil.


DARA | BANDUNG – Keseriusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam memerangi virus Covid-19, salah satunya dengan melakukan penyerapan anggaran belanja tak terduga (BTT)

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, anggaran BTT Provinsi Jawa Barat sebesar Rp4,5 triliun, digunakan untuk penanganan Covid-19. Anggaran itu nantinya juga digunakan untuk bidang kesehatan dan jaring pengaman sosial (social safety net).

“Penyerapan BTT untuk bantuan sosial sudah 48,4 persen (dari anggaran Rp3,895 triliun), dan BTT untuk kesehatan sudah 78 persen (dari anggaran Rp607 miliar),” kata pria yang akrab disapa Kang Emil, dalam jumpa pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (2/9/2020).

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jabar, Nanin Hayani Adam melaporkan, anggaran BTT untuk penanganan Covid-19 sudah terealisasi sebesar Rp2,3 triliun.

“Untuk penanganan kesehatan Rp423 miliar, untuk jaring pengaman sosial yaitu sebesar Rp1,8 triliun,” kata Nanin, Rabu (2/9/2020).

Salah satu jaring pengaman sosial adalah bantuan sosial (bansos) provinsi berupa tunai dan nontunai senilai Rp500 ribu. Penyerapan bansos bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus meminimalkan risiko lonjakan kemiskinan dan pengangguran di tengah pandemi Covid-19.

Nanin mengatakan, penyesuaian anggaran BTT intens dilakukan. Hingga kini, sudah ada pergeseran anggaran sampai lima kali. Menurut ia, perubahan perencanaan anggaran BTT terus disesuaikan dengan kondisi penanganan Covid-19.

“Kita tidak bisa memprediksi kapan pandemi berakhir. Di bidang kesehatan, pembelian kebutuhan penanganan Covid-19 terus berjalan. Di jaring pengaman sosial, data terus bergerak. Maka, kami harus menyesuaikan perencanaan anggaran dengan kondisi tersebut,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani mengatakan, pos terbesar anggaran BTT di bidang kesehatan dimanfaatkan untuk pengadaan perlengkapan tes Covid-19, Alat Pelindung Diri (APD), alat kesehatan, dan bahan habis pakai laboratorium.

“Saat awal pandemi, permasalahan yang dihadapi adalah ketersediaan barang di pasaran dan tingginya harga barang,” ucap Berli.

Anggaran BTT kesehatan dimanfaatkan juga untuk pemenuhan operasional pusat isolasi pasien Covid-19, baik pusat isolasi rumah sakit rujukan maupun non rumah sakit. Selain itu, anggaran BTT kesehatan digunakan untuk meningkatkan kapasitas pengetesan (testing) metode uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Untuk mengejar standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) melakukan swab test kepada 1 persen penduduk, kami memerlukan mesin PCR dan perlengkapan tes seperti bahan habis pakai laboratorium,” pungkasnya.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Prakiraan Cuaca Bandung, Senin 16 Desember 2024
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Senin, 16 Desember 2024 - 16:16 WIB

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:36 WIB

Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB