Anggota DPRD Jabar Minta Gubernur Kaji Ulang BLT

Senin, 8 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernu Jawa Barat Ridwan Kamil bagikan sembako (Foto: Ayobandung)

Gubernu Jawa Barat Ridwan Kamil bagikan sembako (Foto: Ayobandung)

Dewan Jabar desak pemprov mengkaji ulang pemberian bantuan non tunai alias BNT dengan bentuk sembako. Pasalnya, penyaluran sembako Banprov tahap kedua tertunda dengan tidak ada satu komoditi.


DARA | BANDUNG – Begitu kata Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Fraksi PKS Ir. H. Abdul Hadi Wijaya yang akrab disapa Gus Ahad.

“Resiko ini sudah diprediksi jika bantuan diberikan secara non tunai berbeda dengan sistem langsung tunai. Monopoli perdagangan sudah terjadi, misal saat ini satu komoditi barang hilang dari pasaran seperti sarden,” ujarnya, Senin (8/6/2020).

Kata Gus Ahad, guna mengantisipasi lambatnya penyaluran bantuan sembako yang menumpuk di gudang bulog, sebaiknya dan bisa saja barang yang gak ada di konpenasi dengan berbentuk uang.

Dalam komoditi yang diberikan pada masyarakat terdapat komoditi yang usianya pendek dan rentan membusuk, misalnya telur tidak bisa disimpan lebih 14 hari.

“Banyak resikonya jika penyaluran ditunda-tunda menunggu komoditi yang hilang ada lagi. Jangan sampai barang yang siap distribusi menjadi menumpuk. Nah kan kasian juga masyarakat,” ujarnya seperti dikutip dara.co.id dari galamedianews.com, senin (8/6/2020).

Ia juga berharap, Pemprov Jabar melakukan kajian ulang terkait penyaluran bantuan dengan sistem non tunai. Pasalnya, banyak resiko yang harus diperhatikan, termasuk nantinya terkait audit penggunaan anggaran.

“Resiko non tunai sangat besar, apalagi hilangnya satu komoditi, dampaknya akan menghambat pendistribusian,” ujarnya.

Berbeda dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT), kata Abdul Hadi, justru akan mempermudah serta bisa membantu meningkatkan perekonomian daerah.

“Dalam satu desa saja bisa puluhan juta perputaran uangnya jika menggunakan sistem BLT,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Bupati Bandung Barat, Pastikan Melanti Ribuan PPPK, Simak Penjelasan BKPSDM
Simak Nih, Empat Dalang dari Generasi Ketiga Tampil di Satu Pagelaran Wayang Golek
Begini Suasana Layanan Publik di Acara Abdi Nagri Nganjang Ka Warga
Bupati Cirebon Guncang Publik, Begini Ceritanya
Permainan Tradisional Ramaikan Acara Abdi Nagri Nganjang ka Warga
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Senin, 14 April 2025 - 16:53 WIB

Bupati Bandung Barat, Pastikan Melanti Ribuan PPPK, Simak Penjelasan BKPSDM

Senin, 14 April 2025 - 00:03 WIB

Simak Nih, Empat Dalang dari Generasi Ketiga Tampil di Satu Pagelaran Wayang Golek

Berita Terbaru