Angka kemiskinan di Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut mencapai angka 42 ribu kepala keluarga (KK) dari total keseluruhan 48 ribu KK.
DARA – Hal tersebut disampaikan Camat Garut Kota, Teten Sundara, di hadapan Bupati Garut, Rudy Gunawan, dan Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan beberapa waktu lalu.
“Saya jumlah, Bapak Bupati Bapak Wakil Bupati, angka kemiskinan Kecamatan Garut Kota sangat tinggi, jumlah KK 48 ribu, tapi jumlah KK miskinnya kami tembus 42 ribu, itu juga yang terdata dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Malahan kemarin waktu saat ada bantuan UMK (Usaha Mikro Kecil), ini banyak kepala kelurahan sodaqoh kertas rim-riman membuat keterangan usaha,” ujarnya, Jumat (5/2/2021).
Menurut Teten, selain angka kemiskinan, yang menjadi salah satu permasalahan lain adalah muncul dan menjamurnya profesi badut jalan karena himpitan ekonomi.
“Bapak Bupati, Pak Wakil Bupat, yang saya hadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan Garut Kota ini faktor yang paling berat adalah kasus anak jalanan. Sekarang banyak anak punk di stopan, keduanya badut anak-anak sekolah karena ketika saya tangani orang tuanya kembali kepada perutnya (persoalan makan) jadi kan dari masalahnya ekonomi karena Covid-19,” ucapnya.
Sementara itu, melansir dari Badan Pusat Statistika (BPS) Garut, angka kemiskinan Kabupaten Garut di tahun 2019 ada di angka 8,98 persen. Pemerintah Kabupaten Garut kini berupaya menekan angka kemiskinan dikisaran 6,5% di tahun 2024.***
Editor: denkur