DARA|CIANJUR— Masyarakat sembilan desa di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat melakukan normalisasi Sungai Cikondang yang membentang di wilayah itu, Kamis (27/6/2019).
Camat Cibeber, Ali Akbar mengatakan, normalisasi sungai tersebut dilakukan sebagai langkah awal untuk membangun sodetan. Sebab, lanjut dia, pasca irigasi Sungai Cikondang jebol empat bulan lalu, ribuan hektare areal pesawahan di wilayahnya nyaris tidak teraliri air.
“Areal pesawahan di Cibeber hampir semuanya irigasi teknis.Tapi, pasca jebolnya irigasi otomatis areal pesawahan di wilayah ini mengandalkan hujan. Sekarang, sudah mulai kemarau, kekeringan mulai terjadi dimana-mana,” kata Ali, kepada wartawan.
Ali menyebutkan, selama ini saluran irigasi tersebut berfungsi untuk menyalurkan air ke 1.007 hektar sawah di sembilan desa. Kecuali itu air tersebut juga dimanfaatkan untuk kebutuhan air masyarakat mandi cuci dan kakus.
“Sungai Cikondang merupakan urat nadi bagi lahan pertanian di Cibeber. Karena itu, pasca jebolnya irigasi berdampak luar biasa pada ketersediaan air, ” katanya.
Harapannya, dengan upaya membangun sodetan, lahan sawah bisa kembali mendapat pasokan air, mengingat sawah-sawah di wilayah Cibeber sudah mulai mengering, termasuk sumber-sumber air yang biasa digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari.
“Debit air di sumur-sumur warga mulai menyusut, dan sawah sedang butuh-butuhnya air saat ini. Kalau tidak dibangun sodetan. Areal pesawahan akan kering karena hujan sudah tidak lagi turun sejak sebulan terakhir ini,” ujarnya.
Najib (35) warga Desa Cimanggu, Cibeber menyebutkan, sumur warga mulai mengering sebulan terakhir. Meski jaraknya lumayan jauh dari permukiman, warga terpaksa memanfaatkan aliran sungai untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK).
“Beberapa warga bahkan ada yang terpaksa beli air galon untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,”kata Najib.
Wartawan: Purwanda| editor: aldinar