Kasus positif Covi-19 di Kabuoaten Garut terus mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir ini. Karenanya tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut terus meningkatkan penerapan protokol kesehatan (Prokes) di berbagai sektor, tak terkecuali di pasar.
DARA – Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, mengatakan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penambahan angka kasus positif Covid 19 seperti yang terjadi pada pekan ketiga Juni 2021 ini.
“Untuk pasar modern kita sudah lakukan pembatasan-pembatasan, buka jam 8.00 pagi, tutup jam 7.00 malam. Nah untuk pasar tradisional, kita akan pantau lagi dan tindaklanjuti bagaimana agar pasar tidak menjadi tempat penyebaran Covid 19,” ujarnya, Rabu (23/6/2021).
Menurut Helmi, lonjakan angka kasus Covid-19 hingga terjadinya outbreak di daerahnya itu berasal dari klaster lebaran. Namun pula tidak menutup kemungkinan akan terjadinya penambahan dari klaster Pilkades yang dilaksanakan serentak belum lama ini.
Karenanya, Helmi meminta masyrakat untuk terus meningkatkan disiplin pelaksanaan Prokes, sebab angka kematianpun termasuk tinggi di Garut ini dengan jumlah mencapai 600 lebih.
“Alhamdulillah sekarang tingkat kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan mulai meningkat. Mungkin karena masyarakat takut juga dengan tingginya angka kematian ini, sehingga mereka mau melindungi diri dan keluarganya dari tertular Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, terkait isolasi bagi pasien corona ini, Helmi menyarankan untuk yang tidak bergejala, atau gejalanya ringan, agar menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing
“Rumah sakit atau tempat isolasi lainnya, sekarang ini sudah penuh, dan hanya diisi oleh yang gejalanya berat saja, kalau yang ringan lebih baik isolasi mandiri saja,” katanya.***
Editor: denkur