Berbagai masa telah dilewati dan berbagai pengalaman telah dialami bangsa Indonesia. Sejak masa pergerakan kemerdekaan sampai sekarang, tak lepas dari pemikiran dan perbuatan para wartawan.
DARA – Para wartawan berjuang melalui tulisan, mendukung berbagai kelompok lain ditengah masyarakat buruh, tani, karyawan, budayawan, politisi, ulama. Adinegoro berada di tengah suasana itu.
Adik Muhammad Yamin ini, yang bernama asli Djamaludin gelar Datuk Madjo Sutan, tak bisa menahan diri untuk menulis, mengkritik situasi masa itu. Namun, karena ia belajar di Stovia (sekolah pendidikan dokter Batavia) yang
kemudian menjadi pusat pergerakan pemuda, Djamaludin tak boleh menulis.
Itu sebabnya Djamaludin menggunakan nama samaran Adinegoro. Sampai sekarang wartawan Indonesia selalu mendukung dan menyemangati, termasuk pada masa pandemi Covid-19, para wartawan Indonesia banyak menulis, membuat karya yang bersifat menyemangati, membangkitkan semangat untuk tidak begitu saja menyerah pada pandemi Covid-19, juga dalam menghadapi situasi-situasi yang silih berganti di negeri ini.
Menjelang Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2022, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kembali menyelenggarakan Anugerah Jurnalistik Adinegoro yang merupakan penghargaan tertinggi untuk karya jurnalistik Indonesia.
Anugerah Jurnalistik Adinegoro diberikan kepada wartawan yang telah terseleksi melalui karya-karya jurnalistik yang sudah dimuat, ditayangkan, atau disiarkan yang dimuat/ditayangkan/disiarkan sekitar tanggal 1 Desember 2020 – 30 November 2021.
Tema : “Semangat dan Harapan”
Kategori Anugerah Jurnalistik Adinegoro:
1. In-depth reporting untuk media cetak (AA1)
2. In-depth reporting untuk media siber (AA2)
3. In-depth reporting untuk media televisi (AA3)
4. In-depth reporting untuk media radio (AA4)
5. Foto berita untuk media cetak dan media siber (AA5)
6. Karikatur opini untuk media cetak dan media siber (AA6).
Syarat Pengiriman:
1. Setiap Wartawan Indonesia, bebas mengirim karya jurnalistik terbaiknya.
2. Semua peserta Anugerah Jurnalistik Adinegoro wajib mendaftar melalui formulir pendaftaran di google form ini : https://s.id/DAFTAR_ADINEGORO.
3. Setiap peserta wajib menyertakan salinan identitas diri (kartu karyawan/pers) dan surat pengantar dari redaksi.
4. Peserta wajib mengunggah (Upload) karya masing-masing melalui formulir pendaftaran.
5. Seluruh karya wajib disertai sinopsis/cerita singkat (2-3 paragraf) mengenai isi dan proses pembuatannya. Khusus untuk karya televisi dan radio disebutkan pula clock program bersama sinopsis, sedangkan karya foto dan karikatur di media cetak dan media siber, wajib disertai caption.
6. Khusus untuk media televisi, karya hanya dalam format minimal 720p (HD) dan ukuran file dibatasi maksimal 1GB (jika ukuran lebih dari 1GB, mohon diupload ke layanan cloud sharing atau youtube dan sertakan tautannya (link url) dalam form pendaftaran).
7. Bagi seluruh peserta sudah bisa mengirimkan karyanya mulai 11 September 2021 hingga batas akhir pada 30 November 2021.
8. Para peserta akan dinilai berdasarkan karya-karya yang sudah dipublikasikan, ditayangkan, atau disiarkan pada media cetak, siber, televisi, atau radio periode 1 Desember 2020 hingga 30 November 2021.
9. Karya berupa in-depth reporting atau liputan berkedalaman, baik media cetak, media siber, media televisi maupun radio. Karya tidak bersambung/tidak berseri.
Penjurian:
Penjurian pada bulan Desember 2021 – hingga pekan kedua Januari 2021.
Dewan juri Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021 ini terdiri dari tokoh pers, pengamat, dan akademisi yang menguasai bidang jurnalistik sesui kriteria penilaian dan bekerja secara profesional.
Pemenang:
Pemenang tiap kategori akan mendapat Hadiah Rp25 Juta, trofi Anugerah Adinegoro 2021, serta piagam penghargaan dari PWI Pusat/Panitia HPN 2022.
Penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021 akan diserahkan di acara puncak Hari Pers Nasional 2022 disaksikan Presiden RI.***
Editor: denkur