Program ini tidak hanya pembinaan saja, tapi kemandirian agar saat bebas nanti dapat menerapkan di kehidupan sehari-hari.
DARA| Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Garut terus melakukan berbagai upaya pencegahan gangguan keamanan d lingkungan Lapas Garut. Haslinya, sepanjang tahun 2024 dari segi keamanan dan ketertiban tidak ada kejadian yang menonjol.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Garut, Rusdedy, mengatakan selama tahun 2024 pihaknya telah melakukan razia atau penggeledahan sebanyak 52 kali sebagai langkah untuk mengantisipasi berbagai hal khususnya penggunaan ponsel dan penggunaan narkoba di lingkungan lapas.
“Meski dari penggeledahan tersebut masih ada temuan barang larangan oleh warga binaan, namun upaya ini terus dilakukan dan hasilnya menurun bila dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya saat menggelar acara Refleksi Akhir Tahun 2024 di Aula Lapas Garut, Jalan KH.Hasan Arif, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa (31/12/2024).
Menurut Rusdedy, atas berbagai upaya yang dilakukanya tersebut, pihak Lapas pun pada tahun 2024 ini mendapatkan raihan prestasi Lapas Bersih dari Narkoba atau Lapas Bersinar dari BNN Provinsi Jawa Barat.
Rusdedy menyebutkan, pihaknya juga melalui program Pesan Taubatul Mudznibin memberikan pembinaan pendidikan agama kepada sebanyak 208 warga binaan di berbagai kelas, mulai dari kelas Al-Qur’an hingga kelas lansia.
Rusdedy menuturkan, terkait dengan upaya mendukung program ketahanan pangan, Lapas Garut memiliki banyak program untuk memberikan pembinaan bagi warga binaan agar memiliki kemampuan diri yang memberikan keuntungan untuk diri sendiri dan juga masyarakat luas.
Salah satu yang dilakukan pihaknya, lanjut Rusdedy, memberikan pelatihan sebagai pembinaan kepada narapidana dalam mengembangkan program ketahanan pangan yang dapat memberikan manfaat untuk kebutuhan internal maupun pasar.
Dari sebanyak 736 warga binaan yang ada di Lapas Garut, menurutnya, 50 persen lebih dilibatkan untuk menjalankan program ketahanan pangan seperti belajar bertani, budi daya ikan, dan juga peternakan.
“Sepanjang tahun 2024 Lapas Garut mencatat panen ayam pedaging sebanyak 144 ton dalam siklus serta panen padi dengan hasil 1 ton dari lahan seluas 1400 meter persegi,” ucapnya.
Rusdedy mengatakan, program ini tidak hanya sebagai kegiatan pembinaan saja, tapi kita latih dengan harapan nanti setelah bebas mereka bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Program lainnya yang dikebangkan bagi WBP, ungkap Rusdedy, di antarahya Coir Shade, jasa Lundry, pangkas rambut dan pengelolaan limbah sampah. Ekspor perdana Coir Shade telah dilakukan ke Prancis menjadi salah satu pencapaian signifikan.
“Sejauh ini Lapas Garut juga mencatat peningkatan sarana layanan kesehatan dengan predikat Klinik Pratama dan kolaborasi dengan berbagai instansi, termasuk Universitas Padjajaran dan Puskesmas Garut,” katanya.
Sementara itu dalam memenuhi kebutuhan dasar, seluruh warga binaan mendapatkan makanan sesuai standar internasional, peralatan mandi, serta fasilitas olahraga rutin,” ucapnya.
Rusdey menambahkan, sebagai Lapas yang sering dijadikan studi tiru oleh berbagai Lapas yang berada di nusantara ini, Lapas Garut pun telah menunjukkan komitmennya dengan berbagai program unggulan dan program yang selaras dengan pemerintah pusat.
Editor: Maji