Program Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One yang dipandu Karni Ilyas kembali tayang pada Selasa (14/4/2020) malam. Apa temanya?
DARA| JAKARTA- Kali ini, tema diskusi ILC TV One masih berkutat pada persoalan wabah Virus Corona atau covid-19. Ini merupakan kali kelima Karni Ilyas mengangkat tema soal Virus Corona ( covid-19) secara berturut-turut.
“Dear Pencinta ILC: Diskusi kita Selasa Pkl 20.00 besok, berjudul PSBB Berlaku: “Dengarlah Suara Rakyat.” Selamat menyaksikan. #ILCSuaraRakyat,” tulis akun Twitter @karniilyas.
Unggahan tersebut banyak dikomentari netizen.
Sebagian di antara mereka mengusulkan agar narasumber seperti Rocky Gerung dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditampilkan. Akankah Rocky Gerung dan Anies Baswedan tampil dil ILC kali ini?
Karni Ilyas belum memberikan jawaban.
Pada ILC TV One pekan lalu, Menkopolhukam Mahfud MD bicara hubungannya dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menurut Mahfud MD, hubungan antara pemerintah pusat dan daerah terutama Provinsi DKI Jakarta kerap dinilai tak harmonis. Kebijakan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta juga dianggap selalu berseberangan dengan pemerintah pusat.
Namun, Menkopolhukam Mahfud MD meluruskan hubungan tersebut. Meskipun tak menampik adanya perdebatan antara pemerintah pusat dengan daerah, Mahfud MD menegaskan hubungan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, baik-baik saja.
Mahfud MD menduga ada pihak-pihak yang mempolitisasi terkait masalah penanganan Virus Corona. Sehingga, ia menegaskan bahwa hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah DKI Jakarta baik-baik saja.
“Dengan pemerintah daerah saya kira tidak ada ya, yang mempolitisasi hubungan pusat, kecuali di medsos dan orang-orang tertentu yang itu-itu saja.” demikian dikutip tribunnews.
“Hubungan kita dengan DKI baik kok, memang ada orang selalu mengadu domba, seakan-akan pusat dan daerah itu berbenturan,” ujar Mahfud MD.
Ia menjelaskan bahwa hubugan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu baik-baik saja, bahkan kompak. Mantan Ketua Mahkamah Konsitusi ini juga membantah Pemerintah Pusat dengan Pemda tidak bersinergi.
“Padahal komunikasinya baik, kami sering mengadakan rapat, rapat virtual dengan para gubernur itu selalu sering sekali dan kompak.”
“Tapi kenapa ‘daerah dipotong pusat’, ‘pusat diganjal oleh daerah’. Kami koordinasi bahwa memang ada perdebatan ya iya saja,” ungkapnya.
Lalu, Mahfud MD memberi contoh hal yang dibuat seolah-olah dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berbenturan.
Mulanya, ia menceritakan bahwa pernah diwawancara mengenai pembatalan perhelatan Formula E di Jakarta oleh Anies Baswedan.
“Karena kadang kala dibuat-buat saja misalnya begini, seakan-akan maaf DKI misalnya dipotong, suatu saat saya ditanya wartawan begini, Pak Mahfud, itu Gubernur DKI Jakarta Pak Anies Baswedan membatalkan Formula E.”
Editor : Maji