Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi kinerja SDM PT Bio Farma (Persero) yang tanpa banyak bersuara namun berhasil memproduksi vaksin Covid-19 yang diberi nama IndoVac.
DARA | “Inilah saya kira sebuah kerja keras SDM muda kita dalam menggarap sebuah vaksin baru dari hulu sampai hilir. Ini memakan waktu dari awal sampai sekarang 1,5 tahun. Diam, enggak pernah bersuara, tahu-tahu jadi IndoVac,” ujar Presiden Joko Widodo di halaman PT Bio Farma (Persero) Bandung, Kamis (13/10/2022).
Presiden berada di PT Bio Farma (Persero) untuk menghadiri peluncuran dan penyuntikan perdana vaksin IndoVac.
Sebelum menghadiri acara tersebut, Presiden meninjau ruang produksi dan ruang pengemasan. Dalam peninjauan tersebut, tampak keingintahuan Presiden dari proses pembuatan vaksin IndoVac.
“Bahan mentahnya apa?” tanya Presiden.
“Dari proses rekayasa. Ini bagian dari virusnya,” ujar Senior Executive Vice President Produksi PT Bio Farma (Persero) Juliman.
Presiden pun bertanya terkait dengan EUA, apakah semua vaksin diuji atau hanya sampling.
“Sampling, tapi untuk quality control vaksin semua dicek menggunakan alat di (lantai) atas,” kata Juliman, seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Kamis (13/10/2022).
Dari ruang produksi, Presiden meninjau ke ruang pengemasan. Di sini Presiden melihat vaksin IndoVac yang sudah dikemas di dalam botol.
“Satu botol untuk berapa dosis?” tanya Presiden. “Satu botol atau satu vial isi 5 ml, jadi bisa untuk 10 dosis vaksin karena per dosis 0,5 ml,” jawab Kepala Divisi Produksi Bambang Heriyanto.
Dalam peninjauan tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir. (BPMI SETPRES/UN)
Editor: denkur