Ketua Asosiasi BPD Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Komar Priatna membantah menerima sejumlah uang dari Camat Cikancung untuk menyukseskan salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pilkada Kabupaten Bandung 2020.
DARA | BANDUNG – Komar menegaskan, itu tidak benar dan hoax belaka. Ia menjelaskan kalau pun memang ada anggaran yang harus diterima BPD, itu tidak bisa langsung diserahkan oleh camat. Ada mekanisme dan prosedur yang harus ditempuh.
“Itu mah hoax, masa BPD nerima uang dari camat. Harusnya ke kepala desa dulu kalau misalkan ada pemberian, itu juga harus dengan prosedur, tidak ada BPD langsung diberi dari camat. Jadi saya dan kawan-kawan BPD tidak pernah menerima uang, apalagi sebanyak itu,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (16/11/2020).
Komar menjelaskan, yang beredar di foto tersebut adalah saat dirinya bersilaturahmi dengan salah satu tokoh masyarakat, H Entis. Saat itu mereka hanya berdiskusi terkait pembentukan Bandung Timur.
“Tidak lebih dari itu, kemudian di keresek itu ada uang entah untuk pembayaran apa, lalu ada idenya Haji Entis menyuruh kita berfoto, kapan lagi bisa pegang uang begitu banyak, katanya, jadi itu cuma iseng,” jelasnya.
Komar menegaskan sudah mengklarifikasi masalah itu dengan H Entis kepada camat untuk menangkal pemberitaan negatif. “Saya juga sudah berkoordinasi dengan Asosiasi BPD Kabupaten Bandung untuk mengclearkan hal ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua asosiasi BPD Kabupaten Bandung, Firmansyah Lesmana mengaku sudah mengkonfirmasi kebenaran informasi yang beredar di media sosial, ternyata itu hanyalah hoax.
Firman menjelaskan, memang benar mereka berfoto memegang uang milik seseorang, uang pribadi, bukan dari Camat atau pemberian dari siapapun. Mereka berfoto iseng saja, tidak ada indikasi money politik atau tendensius untuk memenangkan salah satu paslon bupati.
“Jadi berita yang beredar itu tidak benar adanya alias hoax,” ujar Firman.
Firman mengatakan, itu hanya dinamika jelang akhir-akhir kampanye menuju hari H pemilihan, sehingga dirinya selaku bagian dari Asosiasi BPD Kabupaten Bandung perlu mengklarifikasi bahwa berita yang beredar tidak benar karena foto tersebut hanya sebatas guyonan belaka.
“Namun mungkin karena situasi politik saat ini sedang begini, jadi apa yang dilakukan oleh rekan-rekan saya (BPD) itu jadi rame, memang secara atitude itu kurang baik,” katanya.
Firman sebagai bagian dari Asosiasi BPD menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat umum atas beredarnya foto guyonan dari BPD Kecamatan Cikancung tersebut.
“Itu murni guyonan belaka, heureuy urang lembur, tidak ada tendensius dan kepentingan apapun. Jadi kita harus clean and clear bahwa masalah tersebut tidak usah diperpanjang lagi.” tambahnya.
Firman mengimbau kepada para BPD untuk lebih berhati-hati dalam setiap tindakan sebab BPD merupakan kumpulan para tokoh masyarakat di wilayahnya, dimana setiap perkataan dan perbuatan tentu akan menjadi sorotan di masyarakat.
“Kita ambil hikmahnya atas kejadian tersebut, dimana kedepan harus lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu walaupun itu hanya bercanda,” pungkasnya.***
Editor: denkur