Atasi Polusi Udara, Jakarta Tanam Lidah Mertua, Inilah Keunikannya

Senin, 22 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tanaman Lidah Mertua (Foto: Tokopedia)

Tanaman Lidah Mertua (Foto: Tokopedia)

DARA | JAKARTA – Jakarta butuh solusi guna mengatasi polusi udara. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikabarkan bakal menanam tumbuhan Lindah Mertua  yang menurut penelitian tumbuhan berdaun tebal dan keras itu memiliki kemampuan menjadi anti-polutan.

Nama latin Lidah Mertua adalah Sansevieria. Namun, di Indonesia juga dikenal dengan sebutan tanaman tusuk gigi gajah atau tanaman ular.

Lantas sejauhmana manfaat Lidah Mertua bagi polusi udara? Berikut uraiannya seperti dilansir CNNIndonesia:

1. Membersihkan polusi
Lidah mertua membersihkan udara lebih baik daripada kebanyakan tanaman lainnya. Ia memiliki kemampuan untuk menyerap jumlah karbon monoksida dan karbon dioksida yang berlebihan.

Studi dari Naresuan University, Thailand menemukan kadar karbon dioksida di ruang kantor dapat berkurang dengan dengan menanam lima lidah mertua sehingga 60-80 cm.

Penelitian dari NASA juga menyatakan lidah mertua dapat menyerap racun di udara seperti benzene, xylene, trichlorethylene, dan formaldehyde. Zat ini berbahaya jika dihirup oleh tubuh karena dapat menyebabkan kanker.

Dikutip dari Rolling Nature, NASA merekomendasikan 15-18 tanaman lidah mertua untuk rumah ukuran sedang hingga besar 167 meter persegi.

2.Menghasilkan oksigen

Selain menyerap polusi udara, lidah mertua dapat menghasilkan oksigen sehingga membuat kualitas udara lebih baik.

Dikutip dari situs kebun Balcony Garden, penelitian dari Harvard University Extension menyatakan, lidah mertua adalah salah satu tanaman hias yang paling banyak menghasilkan oksigen.

Lidah mertua mengubah banyak karbon dioksida menjadi oksigen di malam hari. Ini akan membuat udara terasa segar saat pagi hari.

3. Melawan alergi dan sindrom bangunan sakit
Kemampuan lidah mertua menyerap racun dan melepas oksigen dapat mengurangi alergen atau hal-hal yang menyebabkan alergi di udara. Orang dengan alergi udara dapat menanam tumbuhan ini agar dapat menghirup udara yang bersih.

Sindrom bangunan sakit atau sick building syndrome(SBS) merupakan kondisi yang terjadi pada seseorang saat memasuki gedung tertentu. Gejala yang muncul dapat berupa iritasi, batuk, gatal, pusing, mual, sesak dada, dan nyeri otot. Tumbuhan lidah mertua disebut dapat mengatasi sindrom ini.

4. Pelindung
Berdasarkan ilmu topografi kuno China atau fengsui, lidah mertua dapat memberikan energi pelindung jika diletakkan pada posisi yang ideal. Dalam fengsui, tanaman yang runcing seperti lidah mertua dianggap sangat baik untuk melawan Qi(energi) negatif.

Lidah mertua merupakan ekspresi Qi yang tumbuh ke atas. Energi kayu yang kuat dapat memotong energi negatif atau energi yang stagnan.

Fengsui menilai tumbuhan ini cocok diletakkan di sudut tenggara, selatan, dan timur. Lidah mertua juga dapat dijadikan tanaman hias yang diletakkan di pekarangan rumah atau di dalam ruangan. Bentuknya yang kuat, bertekstur hijau dan memanjang terlihat cantik dan terawat.***

Editor: denkur/ Sumber: CNNIndonesia

Berita Terkait

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
TEDxSampoerna University 2025: Dorong Generasi Z untuk Siap Menghadapi Tantangan Global dengan Tema “UpNex”
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang
Pisang dan Semangka Jadi Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit dengan Model Tumpang Sari
Marak Fenomena Resign Pasca Lebaran, Berikut Strategi Bagi Perusahaan untuk Menarik dan Mempertahankan Pekerja Terbaik
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:55 WIB

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 18:43 WIB

Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang

Kamis, 27 Februari 2025 - 16:21 WIB

Pisang dan Semangka Jadi Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit dengan Model Tumpang Sari

Kamis, 27 Februari 2025 - 16:12 WIB

Marak Fenomena Resign Pasca Lebaran, Berikut Strategi Bagi Perusahaan untuk Menarik dan Mempertahankan Pekerja Terbaik

Berita Terbaru

Ilustrtasi (Foto: Universitas Airlangga/ Tribun Travel)

HEADLINE

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:39 WIB

Fotog: Hilman Fauzi/Kemenag

HEADLINE

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:22 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:13 WIB

Foto: Kemenag

HEADLINE

Keutamaan Niat Puasa

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:04 WIB

Foto: Istimewa

EKONOMI

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Sabtu, 1 Mar 2025 - 12:53 WIB