Aurel Hermansyah pun mengatakan jika gempa tersebut terasa sangat kencang. Bahkan, orang-orang yang berada di gedung sebelah pun berhamburan keluar.
DARA- Gempa berkekuatan Magnitudo 6,7 yang berpusat di Provinsi Banten membuat panik warga Jakarta, Jumat (14/1/2022). Tingginya guncangan membuat mereka berhamburan keluar gedung, hotel atau rumah mencari lokasi yang serkira aman.
Pasangan artis Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar pun merasakan kepanikan yang sama. Namun ditengah kepanikan, pasangan ini binggung karena tak bisa keluar hotel. Padahal keduanya tengah berada di lantai tertinggi di dalam hotel.
Seperti diketahui, Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar tengah melakukan karantina usai pulang dari Turki. Mereka masih belum bisa keluar dari hotel lantaran masih menjalani karantina selama 10 hari.
Aurel Hermansyah pun mengatakan jika gempa tersebut terasa sangat kencang. Bahkan, orang-orang yang berada di gedung sebelah pun berhamburan keluar.
“Gempa kenceng banget, itu orang-orang pada keluar dari gedung seberang,” ucap Aurel dikutip dari akun Instagram miliknya @aurelie.hermansyah pada Jumat (14/1/2022).
Aurel Hermansyah pun mengatakan bahwa dirinya tengah berada di lantai yang super tinggi sehingga guncangan gempa itu pun sangat terasa.
“Kita di lantai yang super tinggi, paling tinggi, jadi tadi bener-bener kayak yang goyang banget,” ucapnya.
Atta pun mempertanyakan apakah dirinya yang saat ini sedang karantina bisa keluar dari hotel atau tidak.
“Gempa, bisa keluar hotel nggak nih,” tutur Atta Halilintar.
Di akhir videonya, Aurel Hermansyah pun meminta agar para pengikutnya untuk tetap berhati-hati.
“Okay semua stay safe yaa,” tutupnya.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 kilometer di laut.
Selain terasa di Banten, gempa yang mengguncang itu pun terasa hingga Jakarta, Bogor, hingga ke Bandung.
Sementara, BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Walaupun demikian, BMKG mengimbau warga untuk berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
Editor: Maji