Selama pandemi Covid-19, ada beberapa sektor perekonomiam yang sangat terdampak yaitu pertanian, peternakan, perikanan, pangan dan juga logistik. Begini kata Emil.
DARA | BANDUNG – Awal 2121 nanti, dalam rangka pemulihan ekonomi yang sempat turun akibat pandemi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen, fokus pada penguatan desa melalui infrastruktur digital.
Begitu kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi narasumber pada diskusi online dengan tema “Menilik Peran Pemprov Jabar dalam Pemulihan Ekonomi dengan Cepat dan Tepat”, di Gedung Pakuan Bandung, Kamis malam (11/6/20).
“Hasil kajian ekonomi yang tidak bisa diinterupsi oleh Covid-19 adalah pertanian, peternakan, perikanan, pangan dan logistik. Jadi kalau mau sukses dalam situasi apapun, ternyata kembali ke urusan perut dan pengirimannya, maka nanti 2021 untuk pemulihan ekonomi saya akan fokus kembali ke desa yang akan diperkuat dengan infrastruktur digital,” ujarnya.
Emil menuturkan, Covid-19 bukan lagi masalah krisis kesehatan tapi juga ekonomi. Hal ini menjadi sebuah dilema oleh semua pemimpin di dunia dari level kepala negara sampai kepala daerah. “Jadi sebagai pemimpin harus cepat dan tepat mengambil keputusan,” kata Emil.
Emil memiliki lima prinsip dalam penanganannya, yakni proaktif, transparan, kolaboratif, inovatif dan ilmiah. Prinsip terakhir ini menyerap masukan dari para ahli ekonomi mengenai sektor apa saja yang harus lebih dulu dibuka.
Dirinya mengitip pendapat dari ahli ekonomi, bahwa perekonomian sebaiknya diukur dengan risiko kesehatan. Maka Jabar saat ini membagi daerahnya ke dalam lima zona kewaspadaan, yakni zona hitam di mana aktivitas ekonomi hanya boleh 10 persen, kemudian 30 persen di zona merah dengan menerapkan PSBB penuh, zona kuning 60 persen, zona biru 90 persen dan 100 persen di zona hijau yang mayoritas berada di desa-desa.
“COVID-19 memang menyerang desa tapi 100 persen oleh pemudik bukan orang desanya, inilah kenapa lima sektor tadi masih bisa berjalan walaupun ada interupsi,” terang Kang Emil.
Ia optimistis UMKM desa di lima zona tersebut diperkuat dengan digital maka akan semakin berkembang pesat dan menjadi penyumbang terbesar pemulihan pertumbuhan ekonomi.
Khusus untuk pengembangan UMKM di desa, Emil mengimbau para lulusan baru perguruan tinggi untuk tetap tinggal di desa mengembangkan UMKM melalui pemanfaatan potensi desa.
“Saya mengimbau lulusan-lulusan perguruan tinggi yang punya skill lebih baik tinggal di desa dengan rezeki kota dan bisnis yang mendunia menggunakan digital,” harapnya.
Ia mengungkapkan, sejak digulirkannya program desa digital pada akhir 2018 lalu seluruh pelayanan publik di desa sudah didigitalisasi. Mulai dari memasang koneksi internet, membangun command center untuk mempromosikan sekaligus mengenalkan produk unggulan di wilayahnya.***
Editor: denkur