Badan Bahasa Tetapkan Vaksin sebagai Kata Tahun Ini

Sabtu, 1 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Kominfo

Foto: Kominfo

Setelah milenial (2019) dan pandemi (2020), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menetapkan vaksin sebagai Kata Tahun Ini (KTI) 2021.


DARA – KTI merupakan kata atau istilah yang ada dalam KBBI dan dipilih karena dapat mewakili fenomena yang paling mendominasi sepanjang tahun tertentu.

KTI tidak hanya berupa kata tunggal, tetapi dapat juga berupa frasa atau istilah untuk konsep tertentu. Di antara kata/istilah yang diusulkan menjadi menjadi Kata Tahun Ini, seperti infodemik, krisis iklim/darurat iklim, krofel, lokapasar, dan presidensi; kata vaksin ditetapkan sebagai KTI 2021 berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu popularitas dan penggunaan kata vaksin di berbagai kalangan yang dibuktikan dengan data dari Google Trends, serta keluasan distribusinya.

Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, pada acara Taklimat Media di Kantor Kemendikbudristek, Senayan Jakarta, Selasa (28/12/2021) menyampaikan sejalan dengan gencarnya pemerintah melakukan vaksinasi, banyak masyarakat yang menggunakan kata ini dalam kesehariannya.

“Fenomena ini membuat kata vaksin sering digunakan sepanjang tahun,” ungkap E. Aminudin Aziz, seperti dikutip dari laman resmi kominfo, Sabtu (1/1/2022).

Vaksin bukanlah kata baru. Di KBBI vaksin sudah muncul sejak edisi pertama. Kata ini kembali ramai dibicarakan di berbagai media sejak pandemi Covid-19 melanda.

Popularitas kata vaksin pada 2021 sangat tinggi karena sejak awal tahun pemerintah berupaya melakukan vaksinasi untuk menanggulangi Covid-19, dan melindungi masyarakat. Upaya ini menimbulkan pro dan kontra, baik dari segi kehalalan, keamanan, dan keefektifannya.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa, Dora Amalia, menjelaskan bahwa Google Trends digunakan sebagai pembanding untuk memperlihatkan kata populer dalam satu tahun terakhir. Kata ‘vaksin’ dibincangkan di 34 provinsi di Indonesia dengan tren kenaikan pada bulan Juli.

Kemudian melandai saat memasuki bulan November dan naik kembali di awal bulan Desember semenjak dibukanya vaksinasi untuk anak-anak. Topik yang berkaitan dengan pencarian kata vaksin di mesin pencari Google pada tahun ini adalah PeduliLindungi, sertifikat vaksin, lokasi vaksin terdekat, efek vaksin, dan jenis-jenis vaksin.

“Untuk menentukan KTI, dilihat pula ketersebaran sepanjang tahun yang merata juga menjadi kriteria pemilihan kata ‘vaksin’. Jumlahnya jutaan dan frekuensi penggunaan ini dinamis, saat kami menentukan, jumlahnya di atas 10 juta pencarian,” jelas Dora.

Pembahasan kata vaksin di bidang bahasa ada pada penggunaan imbuhan di- yang menyertai kata ini dalam slogan “Saya sudah divaksin”. Masih banyak penutur bahasa Indonesia yang salah menuliskan kata “divaksin” menjadi “di vaksin”. Terlepas dari masalah itu, slogan “Saya sudah divaksin” menjadi kampanye positif di masa pandemi dan membuat kata vaksin semakin populer.

“Kami ikut bersama-sama dengan Satgas Covid-19, jika ada bahasa baru dalam istilah asing, ada pokja tersendiri yang mengurus pengistilahannya ke Bahasa Indonesia. Misalnya, untuk physical distancing menjadi jaga jarak. Sementara untuk larangan mudik kami terjemahkan ke dalam 89 bahasa daerah, untuk buku tentang panduan di masa pandemi diterjemahkan ke dalam 107 bahasa daerah, kampanye 3M dalam bentuk 94 video berbahasa daerah,” sebut Aminudin Aziz ketika menjelaskan keterlibatan Badan Bahasa di masa pandemi Covid-19.

Dilihat dari segi popularitas, penggunaan, dan distribusinya di seluruh provinsi di Indonesia, kata vaksin merupakan kata yang tepat untuk dijadikan Kata Tahun Ini di 2021. Melalui KTI 2021 ini, Badan Bahasa juga turut mendukung upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

KTI dikembangkan selama tiga tahun terakhir, tujuan Badan Bahasa mengangkat KTI untuk mengkaji kata yang populer baik kata baru maupun lama yang muncul ke permukaaan yang banyak digunakan masyarakat pengguna bahasa sebagai wujud ungkapan yang menggambarkan fenomena pada tahun itu.

Editor: denkur | Sumber: kominfo

Berita Terkait

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay
Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis
Hewan Peliharaan dan Sepeda Motor Dominasi Layanan KAI Logistik Periode Arus Balik
Kepala DPMTSP Jabar Dedi Taufik Siapkan Strategi Jaga Iklim Investasi di Jabar
PFI dan AJI Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis oleh Ajudan Kapolri
Keputusan Dewan Kehormatan PWI Tidak Mengikat, Hendry Ch Bangun Bongkar Kekeliruan
Operasi Ketupat 2025 Hari ke-12: Volume Kendaraan Meningkat, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Beberapa Titik
Amilin Zakat Fitrah DKM Binaul Makmur Desa Banyusari Tunaikan Amanah
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 13:23 WIB

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Senin, 7 April 2025 - 12:54 WIB

Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis

Senin, 7 April 2025 - 12:30 WIB

Hewan Peliharaan dan Sepeda Motor Dominasi Layanan KAI Logistik Periode Arus Balik

Minggu, 6 April 2025 - 20:38 WIB

PFI dan AJI Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis oleh Ajudan Kapolri

Sabtu, 5 April 2025 - 13:00 WIB

Keputusan Dewan Kehormatan PWI Tidak Mengikat, Hendry Ch Bangun Bongkar Kekeliruan

Berita Terbaru


Bupati Bandung Dadang Supriatna menghadiri panen raya padi di Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay.(Foto: maji/dara)

BANDUNG UPDATE

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Senin, 7 Apr 2025 - 13:23 WIB