Bagus untuk Mesin dan Lingkungan, Ojek Online Ajak Masyarakat Gunakan BBM Oktan Tinggi

Sabtu, 5 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Footo: Istimewa

Footo: Istimewa

Performa mesin menjadi bekal utama bagi para pelaku ojek online dalam menjalankan profesinya. Apalagi, kendaraan merupakan sarana utama mereka untuk mencari nafkah.


DARA – Berbagai strategi pun dilakukan dalam merawat kendaraannya. Salah satunya dalam pemilihan bahan bakar pada kendaraan.

Seperti yang dilakukan Zakaria (41) salah satu mitra pengemudi transportasi online Grab Bike di Kota Bandung. Mobilitas yang tinggi mengharuskan dirinya untuk menggunakan Pertamax, agar kondisi mesin motor yang digunakannya lebih prima dan dapat meminimalis kerusakan mesin.

“Sudah lama banget pakai Pertamax, karena berasa tarikan di motornya enak. Kerja juga jadi lebih cepat, lebih irit dan tidak khawatir dengan mesin,” ujarnya.

Zakaria mengakui sebelum menggunakan Pertamax kerap melakukan servis motor sebulan sekali. Bahkan, setiap servis selalu ada saja yang harus diganti.

“Kalau sekarang pakai Pertamax, servis paling dua bulan sekali itupun hanya servis standar. Jadi saya merasa dengan isi pertamax ini sama saja dengan kita menyayangi kendaraan kita,” ujarnya.

Tingginya kompresi mesin Yamaha NMax yang ditunggangi Zakaria membutuhkan BBM berkualitas baik yang ada pada Pertamax. Manfaat yang dirasakan pun sangat terasa, baik pada akselerasi mesin dan pembakaran yang lebih bersih.

“Harga memang mahal sedikit, tapi sebanding dengan manfaat yang diperoleh,” katanya.

Di masa kini dimana ojek online sudah menjadi andalan masyarakat dalam melaksanakan berbagai aktivitas, penggunaan bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi ini bisa menjadi investasi masa depan. Apalagi, selisih harga Pertamax dengan BBM di bawahnya tidak terlalu signifikan.

Terkait pilihan penggunaan bahan bakar, City Area Manager Grab Jawa Barat Ade Ihsan Manan, mengaku mendukung penggunaan bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamax. Namun, balik lagi pilihan masing-masing ke pemilik kendaraan.

“Saat ini para mitra pengemudi Grab Bike sudah sadar memilih bahan bakar yang tepat bagi kendaraan yang digunakan untuk kerja,” ujarnya.

Ade yakin para driver Grab Bike sadar bahwa performa kendaraan menjadi nomor satu karena selain sebagai sarana cari uang. Para driver pun sudah pandai berhitung, bagaimana efek penggunaan BBM RON tinggi pada motornya.

“BBM Pertamax dengan RON 92 ini sangat kompatibel dengan mesin kendaraan keluaran terbaru, jadi otomatis pembakaran akan bagus dan emisi gas buangnya pun ramah lingkungan. Kami mendukung mitra pengemudi, walau saat ini belum semua pakai Pertamax,” katanya.

Ade menambahkan, pada akhir tahun lalu lalu pun Grab bersama dengan Pertamina juga melaksanakan program Pertamax Gan yang mana salah satu mitra pengemudi Grab Bike berhasil mendapatkan Grandprize berupa motor atas banyaknya transaksi pembelian BBM Pertamax selama periode program berlangsung.

Melalui program ini Grab dan Pertamina turut mendorong penggunaan bahan bakar berkualitas yang lebih ramah lingkungan.

“Kedepannya program serupa bukan tidak mungkin dilaksanakan kembali untuk terus mengedukasi masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar berkualitas itu sangat penting untuk investasi jangka panjang, baik dari sisi menjaga performa mesin ataupun sisi kesehatan, menjaga kualitas udara dan lingkungan,” ujar Ade.

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Pengunaan AI Harus Prioritaskan Keselamatan Pasien
Khutbah Jumat: Muharram dan Memuliakan Anak Yatim
Presiden Prabowo Dorong Percepatan Pembangunan Perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Pidato Munggaran Dedi Mulyadi: “Urusan Pemerintahan jangan Dicampuri Kelompok Luar”
Selama Tahun 2024, Kemkomdigi Identifikasi 1.923 Konten Hoaks
Lolos Seleksi, Ini Tiga Maskapai yang Siap Memberangkatkan Jemaah Haji
Turun dari Tahun 2024, Inilah Besaran Biaya Haji Tahun 2025
Waspadalah, Virus Human Metapneumovirus Sudah Masuk Indonesia, Penyakit Apa Itu?
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:59 WIB

Pengunaan AI Harus Prioritaskan Keselamatan Pasien

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:50 WIB

Khutbah Jumat: Muharram dan Memuliakan Anak Yatim

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:32 WIB

Pidato Munggaran Dedi Mulyadi: “Urusan Pemerintahan jangan Dicampuri Kelompok Luar”

Rabu, 8 Januari 2025 - 20:39 WIB

Selama Tahun 2024, Kemkomdigi Identifikasi 1.923 Konten Hoaks

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:52 WIB

Lolos Seleksi, Ini Tiga Maskapai yang Siap Memberangkatkan Jemaah Haji

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

HEADLINE

Pengunaan AI Harus Prioritaskan Keselamatan Pasien

Jumat, 10 Jan 2025 - 10:59 WIB

Ilustrasi (Foto: MUIDigital)

HEADLINE

Khutbah Jumat: Muharram dan Memuliakan Anak Yatim

Jumat, 10 Jan 2025 - 10:50 WIB