DARA – OGAN KOMERING ILIR – Sejumlah perajin tikar Purun di Desa Pedamaran, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mengeluh. Mereka mengeluh karena ketersediaan bahan baku, yakni tanaman Purun, kini semakin berkurang.
Menurut seorang perajin, Tuti, berkurangnya bahan baku tersebut akibat lahan tempat tumbuh tanaman liar ini semakin sempit. Dulu Purun tumbuh di atas lahan yang luasnya ribuan hektar.
Tapi sekarang lahan tersebut mulai berkurang, sehingga tanaman Purun pun semakin sedikit. “Beberapa lahan yang masih ditumbuhi Purun sekarang ada di perkebunan sawit,” ujar Tuti, kepada dara.co.id, Sabtu (23/2/2019) sore.
Selain semakin berkurangnya bahan baku, lanjut Tuti, inovasi kerajinan Purun ini belum begitu memasyarakat. “Memang sekarang sudah dibentuk kelompok oleh Purun Institut yang memberikan pembinaan kepada. Tapi, masih banyak kekurangan, terutama dalam pelatihan inovasinya.”
Ia berharap, produksi tikar purun jangan punah. Karena itu ia meminta kepada pemerintah atau lembaga yang berwenang lainnya, mengupayakan agar keberlangsungan mereka dalam menekuni kerajinan membuat tikar Purun bisa lebih lama.
“Kami ingin kesempatan membuat tikar ini dapat berlangsung lama karena sangat membantu perekonomian keluarga,” katanya***
Wartawan: Erpani
Editor: Ayi Kusmawan